JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengaku belum mengetahui adanya jalan berlubang di kawasan Jalan Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Meski demikian, dia akan memerintahkan jajarannya untuk memeriksa kondisi jalan berlubang yang berada tepat di bawah Stasiun MRT Blok M tersebut.
"Nanti saya cek, saya akan kirim anak buah untuk cek itu. Harus diperbaiki," kata dia singkat saat dihubungi di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Padahal, lubang tersebut sudah menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Baca juga: Secara Swadaya, Polisi Tambal Jalan Berlubang di Jalur Mudik
Di saat yang sama, pihak Kecamatan Kebayoran Baru juga belum mendapat kabar adanya jalan berlubang itu. Bahkan pihak kecamatan belum mendengar adanya kecelakaan yang menimpa pengendara motor akibat lubang tersebut.
"Ya kita belum dapat informasi, ada kecelakaan belum dapat informasi, dari kelurahan situ juga belum dapat informasi, saya dapat dari Mas aja barusan. Besok kita cek, besok pagi kita cek," kata dia.
Baca juga: Hati-hati, Jalan Berlubang di Bawah Stasiun MRT Rawan Makan Korban
Kondisi jalan sebelumnya sempat viral pasca akun Instagram @info_kejadian.jakarta memposting foto jalanan berlubang tersebut.
Dalam postingan itu disebut jalan berlubang tersebut membuat jalanan menjadi rawan kecelakaan.
Seorang Satgas Patrol Trans Jakarta, Nurmahari, membenarkan sempat terjadi kecelakaan akibat jalan berlubang tersebebut.
"Iya malam malam kejadiannya katanya. Entah nabrak entah menghindar, kayaknya kecelakaan tunggal," ujar Nurmahari saat ditemui di pos bus Trans Jakarta yang tidak jauh dari lokasi jalan berlubang.
Nurmahari mengatakan kecelakaan tersebebut terjadi beberapa minggu lalu dan berakhir tewasnya pengendara motor. Menurut Nurhari, kondisi lubang cukup dalam dan berjumlah lebih dari satu.
Baca juga: Jalan Berlubang di Kota Harapan Indah, Pengendara: Bahaya Banget!
Dari pantauan Kompas.com di lokasi, memang terlihat lima lubang yang ada di aspal dengan rata-rata lebar sekitar 50 cm.
Kondisi dinilai lebih parah pada malam hari karena penerangan jalan juga kurang memadai. Akibatnya pengedara motor dan mobil yang melaju dengan kondisi kencang tidak bisa melihat lubang itu.
"Penerangan jalan kurang karena tertutup sama terowongan itu. Jadi enggak kelihatan jelas (lubangnya). Walaupun lampu terhalang terowongan, cuma terangnya harus kuat," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.