Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gojek Resmi Putuskan Mitra dengan AR, Pelaku Pencurian Handphone Pelanggannya

Kompas.com - 03/07/2019, 18:53 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gojek resmi memutuskam mitra dengan pengemudi ojek online (ojol) berinisial AR (23).

Pemutusan kemitraan ini dilakukan lantaran AR tertangkap tangan melakukan percobaan pencurian handphone pelanggan di Blok M Plaza, pada Selasa (2/7/2019) lalu.

"Kami telah menindak tegas oknum tersebut dengan putus mitra. Hal ini untuk melindungi jutaan mitra driver lainnya yang bekerja secara jujur untuk keluarga mereka dan juga untuk melindungi para konsumen setia kami," ujar Senior Manager Corporate Affairs Gojek Avita Chen melalui siaran persnya, Rabu (3/7/2019).

Baca juga: Oknum Ojek Online Tertangkap Basah Jual Handphone Baru Pesanan Pelanggan

Kabar tersebut diakui telah diterima pihak Gojek pascaperistiwa pencurian terjadi. Korban langsung dihubungi pihak Gojek untuk menawarkan bantuan hukum jika ingin membawa kasus ini ke kepolisian.

Namun, korban memilih untuk menyelesaikannya dengan jalur kekeluargaan.

"Kami menghubungi konsumen untuk menawarkan bantuan hingga ke jalur hukum. Dengan berbagai pertimbangan, konsumen memilih untuk menyelesaikan permasalahan dengan jalur kekeluargaan," ucap dia.

Untuk diketahui, peristiwa pencurian tersebut berawal ketika korban bernama Zainal ingin membeli dua unit handphone dari Dzikri Anugrah yang merupakan sales Galeri Gadget, Blok M Plaza, Jakarta Selatan.

Baca juga: Ketahuan Jual Ponsel Curian, Oknum Ojol Ini Menangis di Ruang Sekuriti

Zainal yang juga teman Dzikri memutuskan untuk meminta jasa ojol untuk mengambil handphone pesanannya dan diantarkan ke rumah.

"Akhirnya pembeli yang juga temen saya ini kan order Gojek, nah yang datang nih cewek ini (AR). Setelah diorder, di-pickup barangnya. Setelah di-pickup saya minta fotonya kan, saya kirim ke teman saya," kata Dzikri saat ditemui di gerai Galeri Gadget, Blok M Plaza.

Setelah handphone diambil AR, Zainal sebagai pemesan tidak kunjung mendapatkan handphone-nya.

Zainal pun menghubungi Dzikri dan mengatakan bahwa handphone yang dipesan belum juga sampai ke rumahnya di daerah Rawa Belong, Jakarta Barat.

Tidak lama berselang, Dzikri mendapatkan kabar dari teman sesama penjaga gerai handphone di Blok M Square jika ada yang jual handphone baru.

"Teman saya dari Centro Cell, Blok M Square kasih kabar ke saya, 'Ini ada user lu ya yang baru jual HP?'. Teman saya tahu itu HP dari gerai saya karena di nomor garansinya ada nama saya," lanjut dia.

Dzikri pun dikirimkan foto AR yang hendak menjual handphone tersebut di Centro Cell. Dengan segera, Dzikri mengimbau rekannya yang ada di Centro Cell untuk menahan AR.

AR pun akhirnya ditahan oleh Dzikri dan pihak sekuriti Blok M Square untuk diminta keterangan. Kepada petugas dia mengakui semua perbuatannya.

"Kata dia, dia terpaksa melakukan itu karena kebutuhan. Kebutuhannya enggak jelas apa," kata dia.

Baca juga: Polisi Tangkap 3 Preman yang Rampas 8 Handphone Remaja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com