BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pria (60) berinisial H ditangkap Polsek Bekasi Timur karena diduga menghamili gadis yang ia asuh di rumahnya di Perumahan Blue Safir, Rawalumbu, Bekasi pada Rabu (3/7/2019) dinihari.
Gadis berinisial EP yang masih berusia 15 tahun akhirnya meninggal di Rumah Sakit Rawalumbu bersama janin berusia 7 bulan di dalam kandungannya pada Selasa, satu hari sebelum H diringkus polisi.
"Dia hamil 7 bulan, terus mengeluh sakit. Saat dibawa ke RS, keduanya meninggal," ujar Kabag Humas Polres Metro Kota Bekasi, Kompol Erna Rusing Andari, Kamis (4/7/2019) pagi.
Baca juga: Bapak Asuh yang Hamili Gadis 15 Tahun Letakkan Jasad Janin di Pot
Sementara itu, Praktisi perlindungan anak Sopar Makmur menyebut bahwa gadis dan bayinya meninggal akibat pendarahan hebat.
Sopar juga mengatakan, jenazah bayi diambil oleh H dari rumah sakit kemudian diletakan di pot lantai 2 rumahnya.
Kabar ini dibenarkan oleh Kapolsek Bekasi Timur, Kompol Agung Iswanto.
"Iya betul di pot lantai 2, bayinya lahir normal sudah berbentuk bayi bukan aborsi. Korban (EP) entah dititipkan atau suruh dirawat, yang jelas diasuh (oleh H), bukan anak kandung. Semalam yang nangkep semua anggota kita, tapi untuk lebih jelasnya tunggu polres," kata Agung kepada Kompas.com, Kamis pagi.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Bapak Asuh yang Hamili Gadis 15 Tahun, Berawal Kecurigaan Warga
Saat dikonfirmasi, Erna mengaku bahwa Polres Metro Kota Bekasi masih menyelidiki kasus ini. Namun, ia tak menampik dugaan bahwa EP selama ini diasuh dan kerap tinggal di rumah H.
"Anak itu disekolahkan pelaku, dibiayai sekolah terus. Enggak tahu dari kapan, diduga hubugan gelap. Masih diselidiki apakah itu nikah siri, lagi diselidiki," ujar Erna.
Baca juga: Ibu Merantau Cari Nafkah, Alasan EP Dititipkan ke Bapak Asuh yang Menghamilinya
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Kamis pagi, rumah H tampak kosong dan berantakan oleh sejumlah barang.
Pohon mangga tampak berdiri jangkung dan rimbun hingga ke lantai 2 rumah yang terletak di ujung gang. Pot-pot tanaman tampak di garasi, tepi jalan, dan bergantungan di pagar rumah yang berwarna cokelat.
Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com di lokasi menolak berkomentar dan mengaku tidak tahu-menahu soal kasus ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.