Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiwa Keluhkan Adanya Biaya Tarif Parkir ke Kawasan PNJ dan UI

Kompas.com - 05/07/2019, 13:54 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Mahasiswa Politekniknik Negeri Jakarta mengeluhkan akan adanya penerapan kebijakan tarif berbayar akses masuk ke kawasan Kampus PNJ dan UI (Universitas Indonesia).

Bahkan plank dan mesin parkir dari Secure Parking pun telah ada di sejumlah titik kampus PNJ dan UI. Salah satu titiknya, yakni di belakang Kampus Politeknik Negeri Jakarta yang mengarah ke Jalan Beji.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, Iqbal Fauzan mengatakan, penerapan kebijakan tarif parkir oleh Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Fasilitas (DPPF) tersebut sudah ada sejak tahun 2018 lalu.

“Sudah dari 2018 lalu kemarin wacananya sudah dari tahun kemarin, tapi belum direalisasikan. Nah ternyata direalisasikan di UI Salemba dulu, kalau di Salemba diterapkan tidak ada masalah. Tapi kan UI dan PNJ kan beda,” ujar Iqbal kepada Kompas.com pada Jumat (5/7/2019).

Baca juga: Vokasi UI Buka 2 Prodi Kekinian Baru, Apa Saja?

Ia mengaku, kaget dengan keberadaan plank dan mesin parkir yang sudah terpampang di kampusnya itu.

“Ini sebenarnya kita (BEM UI dan BEM PNJ) kecolongan juga karena dibangunnya saat mahasiswa pada libur ya, jadi tidak ada yang tahu,” ucap Iqbal.

Mengenai infomasi dari DPPF UI yang menyatakan, tarif mobil seharga Rp 4000-6000, kemudian motor dikenakan tarif Rp 2000 satu jam pertama yang selanjutnya dikenakan tarif Rp 1000 hingga maksimal Rp 4000.

Iqbal mengaku, mahasiswa keberatan dengan hal itu. Sebab, di masing-masing fakultas pun mahasiswa sudah membayar parkir.

“Jadi kita dua kali dong bayar parkirnya, di belakang PNJ bayar di fakultas juga bayar lagi. Kalau memang alasannya untuk ketertiban, saya rasa tidak harus bayar parkir di depan juga, ini kaya kiasan untuk menghasilkan uang aja,” ucapnya.

Ia mengatakan, selanjutnya para mahasiswa akan lakukan negosiasi ke direktorat PNJ untuk menghapuskan adanya tarif parkir itu.

BEM PNJ pun akan lakukan petisi penolakan pembayaran parkir di belakang PNJ melalui online.

“Nanti sore rencananya kita akan segel dulu secure parkingnya baru sorenya kita koordinasi dengan BEM UI dan besok kita bicara dengan direktorat masalah keluhan mahasiswa ini,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com