Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Sang Maestro Menutup Mata...

Kompas.com - 05/07/2019, 15:15 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Mereka menikmati 50 lukisan karya Basoeki Abdullah yang terpajang di setiap lemari kaca.

"Sebenarnya terdapat sekitar 123 lukisan karya Basuki Abdullah yang kami punya, tetapi kami hanya memamerkan 50 lukisan. Nanti lukisan tersebut akan dipamerkan secara bergantian agar pengunjung tidak bosan," ucap dia.

Lukisan "termuda" Basoeki Abdullah

Di sela perbincangannya, Septian mengajak Kompas.com naik ke lantai dua, tempat dipajangnya puluhan lukisan karya Basoeki Abdullah.

Beberapa lukisan karya Basoeki Abdullah serasa menyambut kedatangan Kompas.com saat menaiki lantai dua.

Lantai tersebut terbagi menjadi beberapa sekat ruangan yang berisi lukisan topeng milik Basoeki. Dari lukisan bertema pemandangan, abstrak, potret, atau realis menghiasi setiap dinding.

Tidak lupa lampu kecil di setiap tembok dibiarkan menyala untuk memberikan cahaya yang cukup bagi warna lukisan.

Banyak lukisan yang dijelaskan Septian saat itu. Namun, ada satu lukisan yang cukup menyita perhatian Kompas.com.

Lukisan itu merupakan karya terbaru milik Basuki Abdullah yang terpajang di museum.

Lukisan tersebut dibuat pada 1993 beberapa bulan sebelum Basoeki meninggal. Goresan pertama lukisan tersebut dibuat oleh tangan sang Istri presiden ke-2 RI, Tien Soeharto.

"Jadi ini goresan pertamanya dari Bu Tien, nah untuk selanjutnya diselesaikan oleh Pak Basoeki Abdullah," ucap dia.

Ruang Memorial, tempat Basoeki Abdullah meregang nyawa

Lanjut dari ruang koleksi lukisan dan topeng milik Basoeki Abdullah, Septian mengajak Kompas.com ke lantai 1, tepatnya bekas ruang tamu Basuki Abdullah.

Tidak banyak lukisan yang dipamerkan di ruang tamu. Pengunjung hanya disajikan koleksi buku milik Basoeki Abdullah, meja, dan kursi ruang tamu yang tidak boleh diduduki serta beberapa koleksi senjata dan barang antik milik Basoeki.

Namun, ada satu ruang yang menyulut perhatian Kompas.com yakni Ruang Memorial.

Di ruangan ini, Sang Maestro ditemukan tewas bersimbah darah karena dipukul oleh perampok yang ingin merampas harta bendanya. Peristiwa itu terjadi pada 5 November 1993.

"Ya, jadi di sini tempat kejadian almarhum meninggal. Ruangan ini bisa dimasuki cuma dibatasi. Isi ruangan ini masih orisinal, tidak ada yang diubah-ubah," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com