Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebar Sketsa Wajah Perempuan Tewas Terikat di Bekasi

Kompas.com - 05/07/2019, 15:50 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi hingga kini belum mendapat kepastian identitas perempuan yang ditemukan tewas terikat di Jalan Kedaung, Kecamatan Mustikajaya, Bekasi pada Kamis (27/6/2019) silam.

"Baru ada dua orang menanyakan, mereka merasa kehilangan ibu. Kemudian mereka mau melihat ke RS Polri," ujar Kapolsek Bantargebang, Kompol Siswa saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/7/2019).

Siswo mengatakan, laporan tersebut diterima pihaknya dari dua orang berbeda.

"Yang satu ibunya pergi ke Jakarta, dia orang Karawang apa mana gitu. Saya suruh ke RS Polri. Setelah itu kita ditelepon lagi, katanya bukan. Ibunya ada," ujar Siswo.

"Satu lagi orang Cikarang sini, tapi ketemu, ibunya ke rumah cucunya," imbuhnya.

Baca juga: Ini Sketsa Wajah Perempuan yang Tewas Terikat di Bekasi Berdasarkan Hasil Autopsi

Dua laporan tersebut masuk setelah pihak Polsek Bantargebang menyebar sketsa wajah korban berdasarkan hasil autopsi di RS Polri pada Senin (1/7/2019), ke berbagai titik.

Sejumlah pangkalan dan kendaraan sopir jadi sasaran utama penyebaran sketsa wajah korban.

Bahkan, pihaknya juga menitipkan sketsa wajah tersebut untuk disebarkan di komunitas sopir.

"Kemarin menyebar sekitar 82 sketsa di pangkalan ojek, angkot, kontainer, dan mobil boks besar," kata Siswo.

"Sopir juga saya suruh sebar juga ke grup-grup mereka. Sopir boks itu mereka punya persatuan se-Indonesia di WA. Terus ke komunitas sopir kontainer, sama grup sopir mobil losbak di Bekasi Utara," kata dia.

Baca juga: Sidik Jari Jenazah Perempuan Terikat di Bekasi Tak Terbaca

Siswo beserta jajarannya juga menempelkan sketsa wajah korban di sejumlah tempat hiburan remang-remang di dekat Cileungsi.

Ia belum bisa mengungkapkan kepada Kompas.com langkah-langkah penyelidikan lainnya.

Sebelumnya, korban sudah diautopsi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Namun, hasil autopsi tidak bisa dipublikasikan, dengan alasan hanya akan digunakan untuk kepentingan penyelidikan internal polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com