JAKARTA, KOMPAS.com - Warga sekitar Waduk Surilang, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur berharap pemerintah segera melakukan pengerukan waduk yang mengalami pendangkalan.
Dul, warga yang tinggal di dekat waduk mengatakan, kedalaman waduk kini hanya berkisar dua meter.
Endapan lumpur dan sampah di dasar waduk yang semakin tebal membuat kedalaman waduk semakin berkurang.
Waduk Surilang merupakan tempat resapan air satu-satunya di Kelurahan Gedong.
Baca juga: BMKG: DKI Berpotensi Kemarau Ekstrem
Dul khawatir kedalaman waduk yang semakin rendah membuat wilayah dataran rendah itu terancam banjir saat hujan turun.
"Kita harap sih segera ada pengerukan lagi. Terakhir itu pengerukan besar-besaran tahun 2012, setelah itu waduk tambah dalam. Sebelum dikeruk itu pasti banjir tiap hujan ini kan dataran rendah," kata Dul di lokasi, Jumat (5/7/2019).
Kendati demikian, dia bersyukur kedalaman waduk tak menyusut parah meski sedang musim kemarau.
"Warga sini kebanyakan masih pakai air tanah, ini untungnya ngga kering sih meski kemarau. Biasanya tiap kemarau enggak surut parah juga sih. Tapi semoga kali ini juga enggak surut terlalu parah," ujar Dul.
Baca juga: Hadapi Kekeringan, BPBD DKI Siap Pasok Air Bersih bagi Warga
Pantauan Kompas.com, air waduk nampak berwarna hijau. Bantaran waduk terlihat dipenuhi sampah plastik dan kemasan makanan.
Dua unit pelampung milik pemerintah mengapung di pinggir waduk. Kemudian di tengah waduk terdapat sejumlah tiang pancang.
Krisdiyanto, warga sekitar waduk lainnya mengaku khawatir dengan adanya kemungkinan pembangunan di tengah waduk.
Menurut dia, pembangunan tersebut dapat mengurangi daya tampung air waduk.
"Semenjak ada pondasi bangunan itu tinggi air naik, terlihat jelas naiknya. Waktu terakhir hujan turun saja air waduk meluap sampai ke bagian tepi, jadi pondasi itu berdampak banget," ujar Krisdiyanto.
Sementara itu, Komarudin warga lainnya juga khawatir apabila tetap ada pembangunan di tengah waduk, wilayah sekitar waduk dapat terancam banjir karena air waduk yang mudah meluap ketika hujan turun.
"Kalau terus dibangun bisa-bisa banjir makin parah, tapi mau bagaimana. Ini Waduknya masih sengketa, warga enggak bisa protes," ujar Komarudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.