Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Penerapan Tarif Akses UI dan PNJ, Mahasiswa Segel Mesin Parkir

Kompas.com - 06/07/2019, 15:01 WIB
Cynthia Lova,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com— Mesin parkir di kawasan pintu belakang Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) di Depok, Jawa Barat, disegel oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam perwakilan Ikatan Keluarga Mahasiswa PNJ (IKM PNJ) pada Jumat (5/7/2019) lalu.

Peristiwa itu diunggah oleh akun media sosial @depok24jam. Mesin parkir itu tampak disegel dengan lilitan rantai dan sebuah spanduk propaganda bertuliskan "Segel Komersialisasi".

Para mahasiswa juga membawa spanduk bertuliskan “Kampus Kami Aman Tanpa Secure Parking”

Penyegelan terhadap mesin parkir ini sebagai bentuk penolakan mahasiswa, apabila nantinya akan ada peraturan wajib bayar untuk akses masuk ke kawasan PNJ dan Universitas Indonesia (UI).

“Ya (aksi penyegelan) itu dilakukan kemarin sore. Kami juga sempat melakukan aksi sambil berorasi dari Gedung Administrasi Jurusan PNJ hingga ke Secure Parking,” ucap Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PNJ Iqbal Fauzan saat dihubungi, Sabtu (6/7/2019).

Baca juga: Di Bawah 15 Menit, Warga Bisa Melintasi Area UI dan PNJ Tanpa Bayar Parkir

Iqbal mengatakan, ada sejumlah alasan untuk menolak adanya akses berbayar tersebut. Salah satunya, kawasan belakang PNJ kerap menjadi jalur lintas warga sekitar Depok untuk menuju ke Margonda yang kerap macet.

“Kami menolak keberadaan Secure Parking di wilayah PNJ, atas dasar keresahan mahasiswa dan masyarakat,” ujar Iqbal.

Menurut informasi, tarif yang akan diberlakukan untuk mobil seharga Rp 4.000 hingga Rp 6.000. Kemudian, motor dikenakan tarif Rp 2.000 untuk satu jam pertama, dan tiap jam selanjutnya dikenakan tarif Rp 1.000 hingga maksimal Rp 4.000.

Iqbal mengatakan, dengan adanya akses berbayar, beban mahasiswa semakin berat. Sebab, di masing-masing fakultas, mahasiswa sudah membayar parkir.

“Jadi kami dua kali dong bayar parkirnya, di belakang PNJ bayar, di fakultas juga bayar lagi. Kalau memang alasannya untuk ketertiban, saya rasa tidak harus bayar di depan juga. Ini seperti kiasan untuk menghasilkan uang saja,” ucap Iqbal.

Baca juga: Mahasiwa Keluhkan Adanya Biaya Tarif Parkir ke Kawasan PNJ dan UI

Iqbal mengatakan, apabila selama dua minggu ke depan tidak ada tindak lanjut, maka IKM PNJ akan memberi ultimatum kepada pimpinan tertinggi dan siap membanjiri Gedung Direktorat PNJ dengan aksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com