JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 21, RW 4, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara mengaku, kebutuhan air mereka tidak pernah terpenuhi sepanjang tahun.
Salah satu warga yang mengeluhkan hal tersebut adalah Epi (43).
"Di sini mau musim hujan, mau musim kemarau, sama aja nggak ada airnya," kata Epi saat ditemui Kompas.com, Minggu (7/7/2019).
Epi menjelaskan, karena air PAM tidak mengalir di daerahnya, untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, warga harus membeli ke pedagang air bersih yang ada di depan gang.
Baca juga: BMKG: DKI Berpotensi Kemarau Ekstrem
Minimal, dalam sehari mereka mengeluarkan uang Rp. 15.000 untuk membeli enam derigen air bersih.
Air itu digunakan untuk memasak, mandi, mencuci dan lain-lain.
"Itu paling sedikit, kalau dihitung (pengeluaran) sebulan bisa Rp 900.000," ucapnya.
Kondisi yang sama juga diakui warga lain, Yuyun (37). Menurut dia, kekurangan pasokan air tidak hanya dialami oleh warga kurang mampu.
"Di sini mau rumah bagus kayak apa pasti kekurangan air," ujarnya.
Baca juga: Warga Muara Baru Mengeluh Sumur Mengering
Ia mengatakan, warga juga malas membangun sumur. Pasalnya, pengalaman warga lain yang membangun sumur, ternyata airnya tidak layak untuk digunakan.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.