Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Para Korban Kebakaran di Cipinang

Kompas.com - 08/07/2019, 09:41 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang melanda 30 rumah di Jalan Cipinang Jaya I, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (6/7/2019) lalu, membuat 147 jiwa kehilangan tempat tinggal dan mengungsi di Posko Bencana di halaman SDN Cipinang Besar Selatan 03/04.

Sebanyak 47 kepala keluarga (KK) di wilayah RT 010 RW 07 mengungsi di tiga tenda yang didirikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan kebutuhan logistik seperti pakaian, makanan, fasilitas kesehatan, dan lainnya untuk korban kebakaran terpenuhi semuanya.

"Fasilitas kesehatan, kemudian seluruh kebutuhan dasarm kami pastikan terjamin, makan siap 24 jam ada. Kemudian untuk anak-anak masa ini masih libur tapi kami tetap siapkan kebutuhan mereka sekolah," kata Anies, Minggu kemarin.

Baca juga: Korban Kebakaran Cipinang Dapat Bantuan Dana untuk Bangun Ulang Rumah

Anies juga mengimbau warga agar tidak menggunakan listrik secara berlebihan dan memperhatikan jaringan listrik saluran kabel yang beresiko korslet.

Penyebab kebakaran belum diketahui

Anies mengatakan, penyebab kebakaran yang melanda 30 rumah di Cipinang itu belum diketahui dan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

"Iya, sampai sekarang belum tahu. Masih menunggu penyelidikan polisi," ujar Anies.

Ketua RW 07 Masfur mengatakan, warga berharap penyebab kebakaran bisa segera diketahui agar menjadi pembelajaran untuk warga.

Gencar cek instalasi listrik di permukiman

Kebakaran marak terjadi di Jakarta dalam beberapa waktu terakhir. Anies menginstruksikan petugas dari dinas terkait untuk mengecek instalasi listrik di area permukiman warga, khususnya di wilayah padat penduduk.

"Kami sekarang ada operasi untuk pengecekan saluran-saluran listrik. Jadi pada semua kampung kami lakukan inspeksi apakah ada jaringan-jaringan listrik yang beresiko," ujar Anies.

Pengecekan instalasi listrik itu mencari saluran kabel listrik yang beresiko di area permukiman warga. Menurut Anies penyebab kebakaran banyak terjadi karena korsleting.

Selain di Jatinegara, pekan lalu kebakaran juga terjadi di Tambora, Jakarta Barat. Di sana sebuah bengkel yang terbakar.

Pada 30 Juni lalu, kebakaran juga tejadi di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sebanyak 34 rumah dan 32 kios ludes terbakar.

Bantuan untuk bangun ulang rumah

Pemprov DKI memberikan bantuan total Rp 50 juta buat  pembangunan kembali 30 rumah yang terbakar di Cipinang.

"Pak Gubernur tadi kan beri bantuan untuk recovery, iya dibantuin. Tadi Pak Gubernur kasih Rp 50 juta untuk modal pertama pembangunan," kata Wali Kota Jakarta Timur M Anwar.

Ketua RW 07 Masfur mengatakan, dana Rp 50 juta itu akan dibagi rata kepada 47 KK yang jadi korban. Dia belum mengetahui apakah akan ada bantuan lanjutan dari Pemprov DKI.

"Bantuan Rp 50 juta ini untuk seluruh KK bukan per KK, soal nanti ada lanjutannya saya enggak tahu kapan," ujar Masfur.

Baca juga: Dokumen Kependudukan Korban Kebakaran Cipinang yang Hilang Bisa diganti

Harapan korban kebakaran

Masfur mengatakan, bantuan logistik yang diberikan pemerintah kepada korban kebakaran sudah cukup. Namun warga berharap pemerintah bisa kembali membantu warga membangun kembali rumah yang terbakar.

"Ya diharapkan bisa (dapat bantuan) di-recovery yah, supaya bangunan lebih bagus dan rapi. Mungkin dulu listrik pasangnya berantakan mungkin dengan bangunan baru bisa lebih bagus, rapi, mengurangi dampaknya," ujar Masfur.

Hal senada diharapkan Tini. Dia berharap dapat bantuan dana dari Pemprov DKI agar bisa membangun kembali rumahnya.

"Saya serahin sama Allah. Saya juga enggak tahu mau gimana nanti. Harapannya itu aja semoga ada dana bantuan untuk bangun ulang dikit-dikit rumah saya," ujar Tini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com