Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditonjok Warga hingga Terima Telepon Gaib, Bukti Jadi Petugas Damkar Tidak Mudah

Kompas.com - 08/07/2019, 16:46 WIB
Anastasia Aulia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM - Petugas pemadam kebakaran tidak melulu menangani kebakaran saja, tetapi juga melakukan misi penyelamatan.

Mulai dari melepas cincin di tangan yang nyaris diamputasi hingga menyelamatkan kucing di dalam sumur, juga dilakoni petugas pemadam kebakaran.

"Sesuai namanya, Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan. Penyelamatan di sini bukan hanya jiwa, harta benda hingga binatang pun diselamatkan," ujar petugas pemadam kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Hoto L Gaol saat ditemui Kompas.com, Senin (8/7/2019).

Menurut pria asal Sumatra Utara yang telah menjadi petugas pemadam kebakaran sejak 2011 lalu, ia tetak merasa senang melaksanakan tugasnya meski pekerjaan yang dilakukannya cukup berat.

Hoto mengatakan bahwa keluarganya tidak merasa khawatir dengan profesi yang ia geluti. Mereka justru bangga kepadanya.

"Keluarga sering nonton di TV kisah pemadam. Jadi tidak begitu cemas. Malah mereka senang bapaknya seperti yang di TV-TV. Kita kasih tahu yang enak-enaknya aja lah," kata pria berusia 30 tahun itu.

Sepanjang kariernya menjadi petugas pemadam, Hoto telah melalui banyak pengalaman. Mulai dari yang pahit hingga yang manis. Salah satunya Hoto pernah menerima tindak kekerasan.

"Pernah saya sampai (lokasi kebakaran), api nyala, warga sudah ramai. Ada warga langsung nonjok saya. 'Kamu kantor cuma selangkah, datangnya lama banget', katanya begitu," ucap Hoto.

Baca juga: Viral soal Mobil Damkar Diamuk Massa di Batang, Ini Penjelasannya

Ia menjelaskan bahwa petugas pemadam kebakaran sudah pasti akan 'terlambat'. Karena kebakaran tentu saja tidak direncanakan, sementara warga melaporkan setelah kebakaran terjadi.

Terlebih kondisi jalanan Jakarta yang padat membuat petugas terkadang sulit untuk bergerak cepat. Namun, ia menjamin bahwa petugas akan selalu berusaha secara maksimal untuk menyelesaikan laporan.

"Kami pasti optimal. Lagi makan, lagi di kamar mandi, kalau ada panggilan enggak pakai tunda-tunda. Karena sudah dilatih seperti itu," ungkapnya.

Selain kondisi lalu lintas, tantangan lain yang diterima oleh pemadam kebakaran adalah aliran listrik yang terkadang masih aktif di lokasi kebakaran, terkena reruntuhan, jatuh ke dalam lubang hingga risiko kecelakaan ketika menuju ke lokasi kejadian karena terburu-buru.

Hoto bercerita, beragam laporan telah diterimanya selama delapan tahun bekerja.

Baca juga: Petugas Damkar Evakuasi Sarang Tawon Vespa Affinis yang Mematikan

"Pernah ada yang pakai cincin sampai jarinya bengkak. Dokter Carolus (Rumah Sakit St Carolus) nyaranin ke kantor kami, kami punya alat grinder mini, akhirnya kami potong itu cincin. Kucing masuk sumur juga kami tangani, banjir, pohon tumbang, laka lantas, semua lah." ujarnya.

Selain Hoto, ada pula kisah Kepala Regu Unit Komunikasi Ade (34), yang bertugas menerima laporan kejadian di Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com