JAKARTA, KOMPAS.COM - Petugas pemadam kebakaran tidak melulu menangani kebakaran saja, tetapi juga melakukan misi penyelamatan.
Mulai dari melepas cincin di tangan yang nyaris diamputasi hingga menyelamatkan kucing di dalam sumur, juga dilakoni petugas pemadam kebakaran.
"Sesuai namanya, Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan. Penyelamatan di sini bukan hanya jiwa, harta benda hingga binatang pun diselamatkan," ujar petugas pemadam kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Hoto L Gaol saat ditemui Kompas.com, Senin (8/7/2019).
Menurut pria asal Sumatra Utara yang telah menjadi petugas pemadam kebakaran sejak 2011 lalu, ia tetak merasa senang melaksanakan tugasnya meski pekerjaan yang dilakukannya cukup berat.
Hoto mengatakan bahwa keluarganya tidak merasa khawatir dengan profesi yang ia geluti. Mereka justru bangga kepadanya.
"Keluarga sering nonton di TV kisah pemadam. Jadi tidak begitu cemas. Malah mereka senang bapaknya seperti yang di TV-TV. Kita kasih tahu yang enak-enaknya aja lah," kata pria berusia 30 tahun itu.
Sepanjang kariernya menjadi petugas pemadam, Hoto telah melalui banyak pengalaman. Mulai dari yang pahit hingga yang manis. Salah satunya Hoto pernah menerima tindak kekerasan.
"Pernah saya sampai (lokasi kebakaran), api nyala, warga sudah ramai. Ada warga langsung nonjok saya. 'Kamu kantor cuma selangkah, datangnya lama banget', katanya begitu," ucap Hoto.
Baca juga: Viral soal Mobil Damkar Diamuk Massa di Batang, Ini Penjelasannya
Ia menjelaskan bahwa petugas pemadam kebakaran sudah pasti akan 'terlambat'. Karena kebakaran tentu saja tidak direncanakan, sementara warga melaporkan setelah kebakaran terjadi.
Terlebih kondisi jalanan Jakarta yang padat membuat petugas terkadang sulit untuk bergerak cepat. Namun, ia menjamin bahwa petugas akan selalu berusaha secara maksimal untuk menyelesaikan laporan.
"Kami pasti optimal. Lagi makan, lagi di kamar mandi, kalau ada panggilan enggak pakai tunda-tunda. Karena sudah dilatih seperti itu," ungkapnya.
Selain kondisi lalu lintas, tantangan lain yang diterima oleh pemadam kebakaran adalah aliran listrik yang terkadang masih aktif di lokasi kebakaran, terkena reruntuhan, jatuh ke dalam lubang hingga risiko kecelakaan ketika menuju ke lokasi kejadian karena terburu-buru.
Hoto bercerita, beragam laporan telah diterimanya selama delapan tahun bekerja.
Baca juga: Petugas Damkar Evakuasi Sarang Tawon Vespa Affinis yang Mematikan
"Pernah ada yang pakai cincin sampai jarinya bengkak. Dokter Carolus (Rumah Sakit St Carolus) nyaranin ke kantor kami, kami punya alat grinder mini, akhirnya kami potong itu cincin. Kucing masuk sumur juga kami tangani, banjir, pohon tumbang, laka lantas, semua lah." ujarnya.
Selain Hoto, ada pula kisah Kepala Regu Unit Komunikasi Ade (34), yang bertugas menerima laporan kejadian di Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.
Ade berujar, terkadang laporan yang masuk tidak selalu benar. Beberapa di antaranya berupa laporan palsu. Bahkan ia pernah dikerjai oleh salah satu penelepon.
"Banyak telepon laporan palsu. Pernah waktu itu jam 1 malam minta tolong laporan kejadian, oke. Alamat, oke. Trus saya crosscheck balik, katanya 'Mampus lu. emang enak gue kerjain'," cerita Ade.
Ade juga pernah menerima telepon, namun setelah diangkat yang ia dengar hanya tawa yang membuat bulu kuduknya merinding. Ade mengaku, telepon seperti itu sudah cukup sering terjadi.
Biasanya setelah mendapat laporan palsu dan telepon gaib, nomor-nomor tersebut akan dimasukkan ke daftar hitam atau blacklist. Pemadam Kebakaran bekerja sama dengan penyedia provider untuk melakukan tindakan tersebut.
Baca juga: Minimnya Pakaian Khusus Evakuasi Tawon Petugas Pemadam Kebakaran...
Sementara untuk laporan-laporan berupa penyelamatan sudah biasa diterima oleh pemadam kebakaran. Pelepasan sarang tawon hingga evakuasi biawak yang masuk ke rumah warga bukan hal baru lagi bagi petugas pemadam kebakaran.
Kini warga DKI Jakarta telah dimudahkan karna telah disediakan aplikasi khusus untuk melakukan laporan terkait kebakaran dan penyelamatan yang dapat diunduh melalui Playstore.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.