Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan SMK Penyumbang Pengangguran Tertinggi di Jakarta Selatan

Kompas.com - 09/07/2019, 20:57 WIB
Irfan Maullana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat pengangguran terbuka di wilayah Jakarta Selatan mencapai 70.790 orang. Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan mengatakan, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penyumbang penggangguran tertinggi.

"Paling tinggi penyumbang pengangguran se-Jakarta itu SMK," kata Kepala Seksi Pelatihan Penempatan Produktivitas dan Transmigrasi Sudin Nakertrans, Jakarta Selatan, Lies Agustin saat ditemui di ruang kerjanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (9/7/2019).

Lies menjelaskan data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik pada 2018. Pengangguran terbuka diisi dari semua jenjang pendidikan dimulai dari SMP, SMA/SMK, D-III, S1 bahkan S2.

Tren pengangguran dari kalangan lulus SMK ini, menurut Lies, sudah terlihat sejak dua tahun terakhir.

Baca juga: Cara Banten Tekan Angka Pengangguran, Rekrut Korban Tsunami hingga Dirikan SMK

Hal ini menjadi tantangan bagi sekolah kejuruan untuk meningkatkan mutu pendidikannya di bidang 'on job trainning'.

"Padahal SMK itu sudah dirancang sebagai lulusan siap kerja," kata Lies.

Ia mengatakan salah satu penyebab tingginya angka pengangguran di kalangan lulusan SMK dikarenakan tidak 'link and match' antara program pendidikan dengan kebutuhan dunia industri.

Program-program pendidikan SMK kebanyakan seperti akutansi, manajemen, administrasi perkantoran kurang dibutuhkan oleh dunia kerja.

Menurut dia, jurusan yang dibutuhkan sekarang kebanyakan itu tenaga IT (teknologi informasi), penguasaan dalam internet dan pengoperasian program.

"Kemungkinan besar bidang tidak sesuai kebutuhannya," katanya.

Baca juga: Pembukaan PPDB SMA dan SMK di Sumbar, Orangtua Calon Siswa Tak Jadi Daftarkan Anaknya

Untuk mengatasi hal itu, lanjut Lies, perlu ada interaksi dan komunikasi antara Sudin Ketenagakerjaan dan Transmigrasi dengan Sudin Pendidikan agar pendidikan di SMK disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha.

Selain itu, perlu dilakukan kajian bersama terkait jurusan pendidikan apa yang dibutuhkan oleh dunia usaha, agar lulusan sekolah menengah atas bisa langsung diserap lapangan kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com