Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Sampah Disulap Petugas PPSU Jadi Kebun Sayur di Lebak Bulus

Kompas.com - 10/07/2019, 14:35 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS com - Dulu, tumpukan sampah jadi pemandangan lumrah di lahan kosong seluas 500 persegi di Jalan Karang Asri IV, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Banyak warga setempat melintasi kawasan itu sambil melempar sampah seenaknya.

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Lebak Bulus merasa kewalahan karena setiap kali daerah tersebut dibersihkan, keesokanya sampah muncul lagi. Para petugas PPSU kemudian berembuk dan menggagas ide untuk membuat kebun sayur di wilayah itu.

Salah satu penggas ide tersebut adalah Hamdja (70), petugas PPSU Kelurahan Lebak Bulus. Dia jugalah yang kini merawat kebun itu selama tiga tahun terakhir.

"Ini dibuatnya tahun 2016.  Jadi kami buat kebun, kalau ada kebun kan nggak mungkin ada lagi yang buang sampah," ujar Hamdja saat ditemui di kebun tersebut, Rabu (10/7/2019).

Sambil menyangkul tanah, dia dengan antusias menunjuk apa saja tanaman yang telah ditanam di kebun itu.

"Nih, ada kangkung, ada labu air, terong , ada pokcay, sawi, ada kacang panjang. Alhamdulillah subur, setiap pagi sore kami siram," kata dia.

Hasil kebun itu tidak dijual. Semua sayur mayur itu bisa didapatkan dengan gratis oleh anggota PPSU, pihak kelurahan, anggota PKK, hingga warga setempat. Dari awal kebun itu memang dibuat bukan untuk tujuan komersial.

"Hasilnya kami kasih ke kelurahan, kalau ada orang PPSU yang mau ambil ya ambil saja, kalau warga mau ambil ya bisa, cuman izin dulu sama kami yang kelola," kata dia.

Pria asal Lebak Bulus itu mengaku senang dengan rutinitas berkebun tersebut. Berkebun baginya bukan hal baru karena sejak kecil telah terbiasa mengelola kebun.

Dia sangat antusias merawat kebun, apalagi jika kebun tersebut jadi tanggung jawab tambahan disamping membersihkan jalan layaknya anggota PPSU.

"Ini kan sebenarnya yang urus (kebun) regu 4, cuman yang kerja hanya saya sama teman saya berdua. Selama tiga tahun jadi cuma saya saja dari  yang nyangkul sampai nanamnya. Yang lain pada nggak mau. Tapi kan saya nggak kaya gitu. Ini kan menyangkut tanggung jawab kerja juga," ujar dia.

Sebuah plang yang menunjukkan bahwa kebun sayur itu dikelola petugas PPSU dipasang di Jalan Karang Asri IV, Lebak Bulus Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2019)KOMPASE.com -Walda Marison Sebuah plang yang menunjukkan bahwa kebun sayur itu dikelola petugas PPSU dipasang di Jalan Karang Asri IV, Lebak Bulus Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2019)

Pakai uang pribadi.

Petugas PPSU tidak hanya sumbang tenaga dalam mengelola kebun itu. Semua pembelian bibit dan biaya lain untuk mengelola kebun berasal dari kantong para petugas PPSU.

Hamdja mengaku tidak ada anggaran khusus yang disiapkan untuk mengelola kebun tersebut.

"Kalau kemarin (bibit) dikasih sama bu lurah. Sebelumnya kami beli sendiri," ucap dia.

Para petugas biasanya patungan dan uang tersebut dikumpulkan kepada koordinator untuk membeli bibit dan keperluan kebun lainya. Bagi Hamdja, tidak jadi masalah bahwa dia harus merogoh kocek sendiri selama kesenanganya berkebun tersalurkan.

"Nggak ada (anggaran), pakai duit pribadi saja karena sukanya bertani itu loh, gitu. Termasuk saya juga patungan," ujar dia.

Hamdja mengaku bersyukur bahwa tidak ada lagi sampah di tempat itu. Jika akhirnya apa yang dia dan teman - temannya kerjakan bisa lebih dari itu, dia mengaku akan semakin bersyukur.

"Yang paling saya suka ya hasilnya (kebun). Sedikit-sedikit hasilnya bisa bagi ke orang lainlah," ucapnya.

Hamdja, anggota PPSU Kelurahan Lebak Bulus, Jakarta Selatan merawat kebun sayur di Jalan Karang Asri IV, Lebak Bulus Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2019) KOMPAS.com - Walda Marison Hamdja, anggota PPSU Kelurahan Lebak Bulus, Jakarta Selatan merawat kebun sayur di Jalan Karang Asri IV, Lebak Bulus Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2019)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com