Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Kata Betawi, Strategi Tahi Pasukan Belanda yang Heroik

Kompas.com - 12/07/2019, 06:30 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Heru Margianto

Tim Redaksi

 

1. Nama tanaman

Dalam buku Jakarta 2045, Smart City for Millenilas (2019), kata Betawi di Jakarta mulanya adalah sebutan untuk nama tanaman Cassia glauca.

Masyarakat biasa menyebutnya pohon guling betawi. Ini adalah sejenis tanaman perdu yang kayunya bulat seperti guling dan mudah diraut serta kokoh.

Dulu, batang pohon betawi banyak digunakan untuk pembuatan gagang senjata keris atau gagang pisau.

Tanaman guling betawi banyak tumbuh di Nusa Kelapa dan beberapa daerah di pulau Jawa dan Kalimantan. Sementara di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, guling betawi disebut kayu bekawi.

Ada perbedaan pengucapan kata "Betawi" dan "Bekawi" pada penggunaan huruf "k" dan "t" antara Kapuas Hulu dan Betawi Melayu. Pergeseran huruf tersebut biasa terjadi dalam bahasa Melayu.

2. Pitawi

Buku yang sama juga menyebut, versi lain asal-usul Betawi berasal dari kata "Pitawi" yang artinya larangan.

Kata ini mengacu pada kompleks bangunan yang dihormati di Candi Batu Jaya. Kompleks percandian Batujaya adalah sebuah kompleks sisa-sisa percandian Buddha kuno yang terletak di tatar Pasundan Karawang, Jawa Barat.

3. Giwang

Masih menurut buku yang sama, ada dugaan kata Betawi berasal dari bahasa Melayu Brunei yang digunakan untuk menyebut giwang. Itu lho, subang kecil berupa perhiasan yang dipasang di telinga. Perhiasan ini biasa digunakan perempuan.

Nama ini mengacu pada ekskavasi di Babelan, Kabupaten Bekasi, yang banyak menemukan giwang dari abad ke-11. 

4. Batavia

Pendapat lain mengatakan, Betawi adalah lafal penduduk pribumi untuk menyebut kata Batavia. 

Jika pendapat ini benar, kata Betawi mulai populer sejak abad ke-17 sejak Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Batavia pada 1619.

Lidah masyarakat Nusantara memang sulit menyebut kata-kata dalam bahasa Belanda. Kompeni, misalnya, adalah lafal pribumi untuk menyebut Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), persekutuan dagang Belanda yang menguasai Nusantara selama tiga abad.

Dalam buku Betawi Queen of the East karya Alwi Shahab (2004) juga ada kisah soal lafal pribumi. Jalan Tanah Abang IV dulu disebut Gang Brengkok. Ini adalah lafal masyarakat setempat untuk menyebut Laan de Briejnkops (Jalan de Briejnkops).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com