Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kesibukan Dapur Asrama Haji Layani Ribuan Jemaah Tiap Hari

Kompas.com - 12/07/2019, 17:56 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Asrama Haji Embarkasi Bekasi merupakan salah satu asrama tersibuk pada musim haji kali ini. Selama sebulan penuh, terhitung dari 6 Juli sampai 5 Agustus 2019, asrama itu bakal menampung jemaah haji asal Jawa Barat.

Untuk diketahui, Jawa Barat merupakan penyumbang terbesar jemaah haji Indonesia, dengan 39 ribu jemaah pada tahun ini yang terbagi dalam 97 kloter (kelompok terbang).

Setiap hari, asrama itu kedatangan 3-4 kloter haji. Masing-masing kloter terdiri dari 410 orang. Itu berarti, saban hari, ada lebih dari 1.000 mulut yang harus diberi makan tiga kali sehari, dan itu jadi tanggung jawab dapur asrama.

Baca juga: Dapur Asrama Haji Banyak Lalat Jadi Sorotan

"Kalau tahun lalu, jeda antarkedatangan jemaah mepet karena ada tes biometrik. Jadi petugas dapurnya juga agak keteteran. Lebih enak sekarang, nyaman, jadwalnya normal," kata Sekar.

Sekar punya siasat untuk mengantisipasi kedatangan jemaah haji yang meleset dari jadwal, entah kepagian maupun molor. Dia tak mungkin menyiapkan konsumsi jauh sebelum kedatangan jemaah.

Sudah ada ketentuan bahwa konsumsi jemaah haji maksimal dipersiapkan lima jam sebelum kedatangan jemaah di asrama.

"Siasatnya kami, bahan-bahannya sudah prepared (disiapkan), sudah dipotongin. Jemaah datang kami baru mulai masak, agar kesegarannya terjaga. Kan jemaah datang juga enggak langsung makan, mereka ke aula dulu 1 jam-an, itu cukup untuk kami persiapkan makanan," kata Sekar.

Selama 18 jam di asrama, jemaah haji berhak atas jatah 3 kali makan besar dan 2 kali makan ringan. Semuanya disuplai dari dapur asrama.

Sekar perlu memutar otak mencocokkan cara penyuguhan makanan dengan kedatangan jemaah. Semua demi kenyamanan jemaah haji.

"Kami ada prasmanan, ada boks. Misalnya datang jam 13.00 kan melebihi waktu makan, itu dikemas boks. Jadi, dari aula mereka bisa langsung makan. Kalau normal, misalnya datang jam 4 pagi, itu makan paginya bisa prasmanan. Tapi kalau datang jam 7 lebih, kita siapkan boks. Banyakan prasmanan sih," kata Sekar.

Sekar mengeklaim pihaknya menerapkan piket 8 jam kerja bagi para petugas dapur. Namun, ia tak menampik bila para petugas kerap lembur juga untuk menyesuaikan waktu kedatangan jemaah.

"Kalau (larut) malam, iya, memang ada yang ditugaskan khusus. Kan mereka enggak full kerja, di sela-sela bisa istirahat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com