Dia berharap, kalaupun pembangunan tetap harus dilakukan, WIKA bersedia memberikan bantuan masker untuk muridnya.
Baca juga: Pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta Pengaruhi Kesehatan Murid dan Guru
Jalanan di depan sekolah ambles ketika hujan
Saat hujan turun jalanan menjadi licin akibat material tanah proyek.
Sarnoto mengungkapkan, pernah suatu ketika para murid harus jalan kaki sejauh 1 kilometer karena angkutan umum tak mampu menjangkau hingga ke depan sekolah karena jalanan yang ambles.
"Itu rok sama celana anak-anak sampai jeblok-jeblok, enggak tega saya lihatnya. Mereka jalan 1 kilometer, sampai sekolah sepatu sudah tanah semua," katanya.
Oleh karena itu, Sarnoto melarang guru untuk memarahi para siswa yang telat karena alasan-alasan itu. Sebab, murid telat bukan karena kemauannya, melainkan karena pembangunan proyek.
Kalau ada guru yang marahi murid karena telat, karena kebanjiran itu, saya yang akan marahi guru itu," kata Sarnoto.
Terancam tidak ikut Adiwiyat tingkat nasional
Sekolah SMP Negeri 21 Kota Tangerang terancam tidak bisa mengikuti Adiwiyata tingkat nasional.
Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam upaya rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Sarnoto menjelaskan, pihaknya terancam tak bisa ikut Adiwiyata tingkat nasional lantaran kondisi bangunan sekolah yang terlalu berdebu akibat dampak pembangunan jalan Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta.
"Kalau kondisi seperti ini, pasti batal ikut Adiwiyata tingkat nasional, mana bisa sekolah berdebu begini ikut Adiwiyata," kata Sarnoto.
Sarnoto mengaku tidak masalah dengan pembangunan apapun, apalagi sifatnya untuk kepentingan nasional. Namun, dia berharap segera ada solusi agar tidak merugikan siswa yang bersekolah.
"Sebenarnya saya enggak masalah, yang penting masalah debu-debu ini cepat ada solusi, juga kalau bisa pembangunannya dipercepat," kata Sarnoto.
Baca juga: Terkepung Proyek Tol, SMPN 21 Kota Tangerang Terancam Tak Ikut Adiwiyata Tingkat Nasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.