Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Agama Tak Mempan Cegah Remaja Jakarta Bunuh Diri

Kompas.com - 14/07/2019, 14:50 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Heru Margianto

Tim Redaksi

Sementara dalam ajaran Hindu, bunuh diri ditentang keras. Bunuh diri dianggap melanggar ajaran anti-kekerasan atau ahimsa. Orang yang bunuh diri bisa menjadi hantu atau gentayangan.

Kitab Mahabharata juga menyinggung soal bunuh diri. Orang yang bunuh diri diyakini tidak akan mendapat tempat di surga.

Perhatian dunia

Bunuh diri adalah persoalan dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, setiap 40 detik terjadi peristiwa bunuh diri di seluruh dunia. Itu setara dengan 800.000 ribu jiwa orang setiap tahun memutuskan mengakhiri hidupnya.

Baca juga: Setiap 40 Detik Seseorang di Dunia Bunuh Diri, Bagaimana Mencegahnya?

WHO memberi perhatian serius. Sejak 2003 dunia memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri  setiap 10 September.

Bunuh diri merupakan masalah yang kompleks karena tidak diakibatkan oleh penyebab tunggal. Tindakan bunuh diri adalah akibat dari interaksi yang kompleks faktor biologis, genetik, psikologis, sosial, budaya, dan lingkungan.

Yang juga harus dicatat adalah, orang yang pernah melakukan percobaan bunuh diri akan mencobanya lagi.

Dalam tiga bulan pertama sampai satu tahun pasca percobaan bunuh diri, seseorang akan mencoba untuk yang kedua kalinya, dan pada saat itu kemungkinaan akan sukses.

Seperti dikutip dari majalah Time online, kesuksesan melakukan bunuh diri pada orang yang pernah mencobanya dalam kurun waktu 5 tahun adalah 1 dari 25. Baca juga: Orang yang Pernah Mencoba Bunuh Diri Akan Mengulanginya

Hubungi 119

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam sebuah kesempatan pernah mengungkapkan kekhawatirannya mengenai fenomena bunuh diri. 

Ia menyarankan agar masyarakat saling menjaga dan mengingatkan orang di lingkungannya untuk tidak melakukan hal tersebut.

Jika membutuhkan bantuan untuk konsultasi, masyarakat bisa menghubungi layanan gawat darurat melalui sambungan telepon 119. Baca juga: Pesan Menkes: Hubungi Nomor Ini jika Lihat Potensi Orang Ingin Bunuh Diri

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com