Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Jendela Dunia di Sudut Manggarai

Kompas.com - 15/07/2019, 06:14 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah kecil berwarna biru dengan hiasan awan bercat putih terlihat mencolok di antara rumah-rumah lain di dekat Stasiun Manggarai.

Dari dekat, anak-anak terlihat sedang bermain, bercanda, ada pula yang sedang membaca buku apa saja.

"Welcome to Komunitas Jendela Jakarta", begitu tulisan yang tertera di sisi atas pintu rumah itu.

Seperti namanya, komunitas ini seperti jendela untuk anak-anak di wilayah Manggarai, khususnya di Jalan Manggarai Utara VI no. 17 itu. Sebab di sana, anak-anak bisa membaca buku apa saja dan belajar sambil bermain.

Komunitas yang awalnya didirikan di Yogyakarta pada 12 Maret 2011 ini, sudah merambah di Jakarta sejak tujuh tahun silam.

Syahdyah Amna (22), relawan sekaligus Public Relations komunitas ini mengatakan bahwa komunitas jendela sebagai wadah alternatif bagi anak-anak untuk belajar. Juga, sebagai wadah literasi bagi anak.

"Awalnya didirikan tujuannya agar menjadi jendela dunia di Jakarta. Karena kita melihat budaya membaca di Indonesia itu kurang dan tergerus zaman semakin ke sini," kata Amna saat ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu di Jendela Jakarta, Manggarai.

Setelah membiasakan anak-anak dengan budaya membaca, hadir pula kelas belajar sambil bermain.

Seperti pada Sabtu sore itu, Amna dan beberapa relawan Jendela Jogja sedang asyik berbincang dengan anak-anak. Mereka belajar, namun tidak seserius pelajaran di sekolah.

Targetnya adalah anak-anak sekitar yang kurang mampu secara ekonomi. Oleh karenanya, ini menjadi wadah bagi mereka agar bisa berkembang dengan segala keterbatasan.

Anak-anak yang datang ke Jendela Jakarta juga menjalani sekolah formal, namun beberapa dari mereka lahir dari keluarga kurang mampu.

"Ada anak pemulung atau tukang ojek, jadi mereka kan nggak bisa les atau beli buku. Di sini mereka bisa dapatkan itu," lanjut Amna.

Selain itu, di Jendela Jakarta, anak-anak bisa dapat ilmu yang tidak didapatkan di sekolah. Mereka belajar bagaimana percaya diri, mengekspresikan diri, bergaul dengan baik dengan teman-teman dari berbagai umur dan sebagianya.

Baca juga: Beasiswa Belajar Bahasa Arab di Kuwait, Gratis Pendidikan dan Asrama

Komunitas Jendela Jakarta di Manggarai. Anak-anak bisa belajar sambil bermain, juga membaca buku-buku yang bervariatif.KOMPAS.com/ VERRYANA NOVITA NINGRUM Komunitas Jendela Jakarta di Manggarai. Anak-anak bisa belajar sambil bermain, juga membaca buku-buku yang bervariatif.

Kegiatan rutin komunitas Jendela Jakarta

Kegiatan rutin belajar sambil bermain Jendela Jakarta adalah setiap Sabtu pukul 13.00 dengan durasi 3 hingga 4 jam di Manggarai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com