Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Dibuka Dadakan, Siswa SMPN 57 Bekasi Harus Pinjam Fasilitas Belajar dari Sekolah Lain

Kompas.com - 15/07/2019, 14:56 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Fasilitas belajar siswa-siswi baru SMPN 57 Bekasi, Duren Jaya, Bekasi Timur masih sangat terbatas. Penyebabnya, sekolah ini baru dibuka pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahap dua, Senin pekan lalu.

Saat ini, karena berstatus sebagai unit sekolah baru (USB), kebutuhan belajar-mengajar di sana masih disuplai dari sekolah induk, yakni SMPN 11 Bekasi, Aren Jaya, Bekasi Timur.

Belum ada perpustakaan maupun laboratorium sains dan komputer di SMPN 57 Bekasi. Baru ada meja, kursi, dan papan tulis di ruangan kelas eks SDN 10 Duren Jaya yang nantinya bakal jadi gedung SMPN 57 Bekasi.

Untuk mengakses laboratorium dan perpustakaan, hanya ada dua opsi bagi para siswa. Pertama, mereka kebagian sejumlah buku maupun fasilitas laboratorium dari SMPN 11 Bekasi. Kedua, mereka perlu bolak-balik ke SMPN 11 Bekasi.

Baca juga: SMPN 57 Bekasi Dibuka Dadakan untuk Akomodasi Siswa yang Tak Dapat Zonasi

"Fasilitas nanti yang tanggung jawab dari SMPN 11 Bekasi, mengajukan ke Dinas Pendidikan. Perpustakaan dan laboratorium, kalau ditanya harus bolak-balik atau tidak, ya sementara begitu," jelas Mawardi, Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi saat dihubungi, Senin (15/7/2019) siang.

"Tapi SMPN 11 Bekasi kan banyak tuh perlengkapannya, mungkin masih ada sisa, jadi yang bisa dibawa ke SMPN 57 Bekasi ya dibawa, supaya enggak perlu ke sana," imbuhnya.

Hal yang sama diakui oleh Pelaksana Harian Kepala SMPN 57 Bekasi Suparman. Meskipun condong pada opsi "meminjam" sebagian perlengkapan belajar dari SMPN 11 Bekasi sebagai sekolah induk, ia menghadapi keterbatasan ruangan.

Baca juga: Dibuka Mendadak, Siswa SMPN 57 Bekasi Sibuk Beres-beres Barang Bekas SD

 

Hingga saat ini, lantaran menggunakan gedung eks SDN 10 Duren Jaya, SMPN 57 Bekasi hanya punya 6 ruangan.

Tiga di antaranya berada di lantai atas dan telah ditetapkan sebagai kelas belajar. Tiga ruangan tersisa bakal dijadikan ruang guru, perpustakaan, laboratorium, ruang kepala sekolah, juga ruang tata usaha.

"Fasilitas yang belum ada di SMPN 57 didikondisikan dari SMPN 11. Teknisnya diatur nanti. Sebagian, misal perpustakaan, buku dari SMPN 11 dibawa. Hanya saja, kami masih menata ruang, dengan ruang yang ada terpaksa kita sesuaikan," jelas Suparman.

Tak hanya perlengkapan belajar, guru-guru SMPN 57 Bekasi juga merupakan guru-guru yang sehari-harinya mengajar di SMPN 11 Bekasi yang terpaut 750 meter. Mereka bakal mengajar di dua sekolah itu dalam sehari. Di SMPN 11 Bekasi saja, ada 9 kelas yang harus mereka ajar saban hari.

"Masih disusun jadwalnya supaya tidak bentrok jadwal mengajar di SMPN 11 dengan SMPN 57. Rata-rata guru di SMPN 11 itu mengajar 25 jam seminggu. Dengan ditambah SMPN 57, mengajar 30 jam seminggu," kata Suparman.

Baca juga: Orangtua di Duren Jaya Bekasi Kaget Tiba-tiba Muncul SMPN 57

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di SMPN 57 Bekasi pada hari pertama sekolah, Senin (15/7/2019), siswa-siswi unit sekolah baru (USB) SMPN 57 Bekasi, Duren Jaya, Bekasi Timur masih sibuk berbenah sekolahnya pada hari pertama masuk sekolah.

Selain bersih-bersih, siswa-siswi baru yang masih mengenakan seragam putih-merah SD tampak bolak-balik memboyong berbagai barang dari ruangan kelas yang dialihfungsikan jadi ruang guru.

Mereka memindahkan tumpukan buku paket, sejumlah meja, hingga atlas berukuran besar, di sela-sela waktu istirahat persiapan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi secara mendadak membuka unit sekolah baru (USB) SMPN 57 Bekasi di Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur pada tahap dua penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Kepala Seksi SMP Disdik Kota Bekasi, Mawardi menyebut bahwa langkah ini dilakukan guna mengakomodasi sejumlah calon siswa di Kelurahan Duren Jaya. Memang, belum ada satu pun SMP negeri di kelurahan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com