JAKARTA, KOMPAS.com - Pemindahan para pencari suaka ke tempat penampungan sementara ternyata tak menyelesaikan masalah.
Di tempat penampungan mereka yang baru, yakni di bangunan eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, para pencari suaka mengalami penolakan dari warga sekitar.
Penolakan tersebut dilakukan warga dengan memasang spanduk berukuran kurang lebih 1,5 x 4 meter.
Spanduk itu bertulis, "KAMI WARGA KOMPLEK DAAN MOGOT BARU MENOLAK TEMPAT PENAMPUNGAN IMIGRAN DI KOMPLEK KAMI."
Beberapa spanduk penolakan dengan tulisan berbeda juga dipasang di seberang gedung eks Kodim tersebut.
Dianggap mengganggu
Jantoni, ketua RT 005 Kelurahan Kalideres mengatakan, spanduk-spanduk itu dipasang oleh warga sekitar karena tidak setuju para pencari suaka ditempatkan di lokasi tersebut.
Ia mengatakan keberadaan para pencari suaka tersebut mengganggu warga sekitar.
"Pasti ganggu. Masalahnya waktu hari pertama sudah ada warga yang naik mobil diketuk-ketuk. Katanya cuma di dalam tapi pada keluar. Malah ada yang duduk dan tidur di emperan ruko. Saya bisa ngomong karena kontrol dan lihat sendiri," kata Jantoni, Minggu (14/7/2019).
Jantoni menyampaikan, ketika para pencari suaka pertama kali dipindahkan ke lokasi tersebut, warga sama sekali tidak dimintai persetujuan.
Awalnya, kata dia, pada Rabu (10/7/2019) lalu, warga melihat petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), Satpol PP, dan staff kecamatan membersihkan lokasi tersebut.
"Masyarakat pertama enggak tahu, dikira Kodim Grogol pindah ke sini, masyarakat sudah senang. Tapi ternyata malam hari baru tahu kalau itu buat pengungsi. Besoknya baru pengungsi masuk ke situ," ucapnya.
Baca juga: Warga Kalideres Tolak Penampungan Pencari Suaka di Gedung Eks Kodim
Lurah kewalahan
Lurah Kalideres Muhammad Fahmi mengaku kewalahan mengawasi para pencari suaka yang ada di penampungan.
"Sebenarnya gini, mereka tuh sama kita bandel, kita mengharapkan UNHCR di sini. Karena mereka dengar UNHCR, kalau sama kita enggak. Sama UNHCR patuh. Kita tidak dianggap," kata Fahmi, Minggu.