"Ada beberapa anak korban kebakaran yang ngambek enggak mau sekolah, takut katanya," ujar Rokhani di SDN 05 Manggarai.
Rokhani memaklumi kondisi tersebut dan tetap mengimbau siswanya untuk datang. Nantinya, pihak sekolah bersangkutan akan mencarikan seragam dan sepatu baru bagi siswa tersebut.
Alhasil, siswa tersebut pun mau masuk sekolah.
"Kita dari kemarin sudah mengkondisikan ya. Yang seragamnya belum ada, terus enggak pakai sepatu enggak apa-apa," kata Rokhani.
Akan beri trauma healing bagi siswa korban kebakaran
Rokhani mengatakan, jika diperlukan perlakuan khusus untuk menangani siswa yang jadi korban kebakaran, maka pihaknya akan memberikan kegiatan khusus bagi mereka yang membutuhkan.
"Ada (kegiatan khusus) terutama kita akan hibur melalui kegiatan-kegiatan kesenian lah. Supaya anak enggak trauma" ucap dia.
Kegiatan tersebut akan diberlakukan besok karena di hari pertama masuk sekolah saat ini, para siswa hanya melakukan perkenalan kelas dan guru.
Baca juga: Siswa yang Jadi Korban Kebakaran di SDN 05 Manggarai Akan Dapat Trauma Healing
Selain mengadakan kegiatan kesenian, pihak guru akan memberi motivasi dan semangat di setiap kesempatan saat bersama dengan siswa.
"Kita beri motivasi ayo yang rumahnya kebakaran enggak usah nangis, enggak usah sedih, tetap semangat kesekolah, belajar, kan buku-buku juga disiapkan oleh sekolah," ucap dia.
Namun, pihaknya belum berencana memanggil pihak psikolog untuk memberikan terapi khusus kepada siswa agar tidak trauma. Langkah tersebut akan dilakukan pihak sekolah tergantung dengan kondisi siswa tersebut.
Satu padu berikan bantuan kepada siswa
Rokhani mengaku mendapat bantuan dari Suku Dinas Pendidikan Dasar 1 dan 2 Jakarta Selatan berupa pakaian dan alat tulis bagi siswa yang jadi korban kebakaran.
Namun, bantuan tersebut dirasa kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan siswa yang jadi korban.
Rokhani mengimbau para orangtua murid yang tidak terkena dampak kebakaran untuk memberikan sumbangan berupa uang.