Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Panggil Ibu Remaja Depok yang Nekat Loncat dari JPO

Kompas.com - 16/07/2019, 14:54 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Wakil Kepala Polresta Depok, AKBP Arya Perdana mengatakan, pihaknya akan memanggil ibu dari AF. AF adalah seorang remaja yang menjadi korban pemerkosaan, dicekoki narkoba, dan diperjualbelikan.

Menurut pengakuan AF saat itu, kata Arya, ibunya lah yang menitipkan AF kepada tersangka yang bernama Sobar.

"Dari korban ada (keterkaitan dengan pelaku) tapi masih kita dalami, kita lihat karena korbannya masih dalam kondisi trauma," ujar Arya di Polresta Depok, Selasa (16/7/2019).

Ia mengatakan, ibu dari AF nantinya akan dipanggil sebagai saksi guna penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: Remaja Depok yang Depresi karena Diperkosa Kini Dibantu Pemkot

Saat ditanya apakah ada tersangka baru dalam kasus pemerkosaan ini, Arya mengatakan pihaknya masih menyelidiki hal tersebut.

"Sementara ini tersangka baru belum ada, masih dua orang kita tunggu hasil pengembangan," kata Arya.

Adapun, dua pemerkosa yang kini berstatus tersangka itu adalah Sobar dan Ari Saputra. Namun, Sobat membantah mengenal ibu AF. Sobar mengatakan ia bertemu dengan AF di Terminal Depok.

"Tidak ada hubungan apa apa, tidak kenal sama ibunya. Dia (AF) nyasar itu, saya selamatin, terus saya ajak tinggal dengan saya dan suka ikut saya narik angkot," kata Sobar.

Ia juga membantah telah mencekoki AF dengan narkoba dan menjual AF ke teman-temannya.

"Tidak, tidak (saya tidak menjual AF dan kasih norkoba ke AF), saya malah selamatin dia," tuturnya.

Baca juga: Empat Fakta Alasan Remaja Depok Nekat Loncat dari JPO Margonda

Sebelumnya diberitakan, seorang remaja wanita berinisial AF (17) nekat loncat dari JPO Margonda karena depresi.

AF depresi karena kerap dicekoki narkoba, diperkosa, hingga "dijual" oleh seorang laki-laki hidung belang bernama Sobar.

AF mengaku dititipkan oleh ibunya kepada Sobar sejak setahun lalu. Sobar adalah teman ibunya yang bekerja sebagai sopir angkutan umum 122 jurusan Kampung Rambutan-Depok.

Selama dititipkan di rumah Sobar, AF mengaku sering diperkosa. Ia juga dijual ke sejumlah laki-laki yang dekat dengan Sobar untuk menghasilkan uang.

AF juga mengaku setiap malam dirinya dicekoki narkoba oleh laki-laki itu. Apabila tidak mengikuti keinginan Sobar, ia kerap dipukul menggunakan tali pinggang.

Selain itu, AF juga kerap diminta untuk menjual narkoba oleh Sobar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com