Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Depok Tak Membantah Juga Tak Membenarkan Dirinya Penyanyi Lagu yang Akan Disetel di Lampu Merah

Kompas.com - 16/07/2019, 15:32 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok berencana akan menyetel lagu di sejumlah lampu lalu lintas di daerah itu. Tujuannya untuk menghibur warga yang terjebak macet. 

Belakangan beredar di akun Youtube Dinas Perhubungan Kota Depok @dishub depok lagu berjudul Hati-hati . Keterangan pada video itu menyebutkan, pengisi vokal adalah Wali Kota Depok, Kh Mohammad Idris. 

Saat hal itu dikonfirmasi, Mohammad Idris tak membantah. Namun dia juga tak membenarkan bahwa lagu tersebut merupakan lagu yang dinyanyikannya yang akan diputar di sejumlah lampu lalu lintas di Depok.

Baca juga: Ketua DPRD Kota Depok: Kalau Mau Pasang Lagu Itu di Taman Kota, Bukan di Lampu Merah

Ia hanya mengatakan, lagu yang diunggah di Youtobe Dinas Perhubungan Depok itu akan di-launching.

“Nanti ya itu akan kami launching, kita tunggu aja ya,” kata Idris saat masuk ke dalam mobilnya di Hotel Bumiwiyata Depok, Selasa (16/7/2019).

Idris menyarankan wartawan tanya ke Dinas Perhubungan Depok tentang siapa pengisi suara dalam lagu rekaman mereka yang diunggah di Youtube itu.

“Silahkan tanya Dishub itu suara siapa gitu ya,” kata Idris sambil tertawa.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana tidak bersedia memberi keterangan saat ditanya apakah lagu yang dipasang di akun Youtube Dishub Depok tersebut merupakan lagu yang akan dipasang di lampu merah di Depok. 

Pemerintah Kota Depok sebelumnya memang berencana akan memasang lagu-lagu daerah di tiap lampu lalu lintas di Depok.

Mohammad Idris menilai bahwa suguhan lagu-lagu daerah dapat menekan  tingkat stres warga Depok saat menghadapi kemacetan.

Baca juga: Pemkot Depok Diminta Atasi Kemacetan, Bukan Putar Lagu di Lampu Merah

“Ini baru ide untuk menghibur orang Depok, khususnya pada Sabtu dan Minggu, yang kena macet,” kata Idris, Jumat lalu.

Namun lagu yang diunggah di akun Youtuber Dishub Depok itu bukan lagu daerah.

Berikut adalah lirik lagu tersebut: 

Hati-hati  

Hati-hati di jalanan, jangan ugal-ugalan

Bila naik kendaraan, jangan kebut-kebutan 

Jangan sampai orang bilang engkau penganggu jalan. 

Seperti orang bingung tak tahu peraturan. 

Reff : 

Lampu Merah kita berhenti

Lampu Kuning Hati-hati. 

Lampu Hijau, jalan lagi. 

Ambil Jalur sebelah kiri.

Kalau nyebarang hati-hati 

Tengok kanan, tengkok kiri 

Rambu-rambu ditaati, Agar tidak salah lagi. 

Lampu merah kita berhenti, Lampu kuning hati-hati, lampu hijau jalan lagi.

Ambil jalur sebelah kiri, kalau nyebrang hati-hati, tengok kanan tengok kiri. Rambu-rambu diaati. 

Agar tidak salah lagi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com