JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 001 Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengganti jembatan kayu di atas Kali Tegal Amba di Jalan Amal 1 dengan jembatan beton.
Pantauan Kompas.com pukul 16.00 WIB, jembatan kayu yang menghubungkan antar wilayah Kelurahan Duren Sawit dan Kelurahan Pondok Bambu itu sudah rapuh. Kayu yang rapuh membuat jembatan itu menjadi rawan patah.
Padahal tiap harinya jembatan itu menjadi akses yang digunakan anak sekolah maupun warga setempat untuk beraktifitas.
Jembatan itu hanya mampu dilintasi oleh satu sepeda motor. Pengendara motor yang ingin lewat harus bergantian saat menyeberangi jembatan itu.
Titi, warga RW 001 mengatakan, jembatan itu sudah berulang kali diperbaiki oleh warga.
Baca juga: Wajah Baru Kali Tegal Amba Setelah Dibersihkan Sabtu Lalu
Kondisi jembatan yang terbuat dari bambu dan kayu itu membuat jembatan menjadi rawan patah karena dilintasi sepeda motor setiap hari.
"Kita harapannya pemerintah bangun jembatan yang beton yang kuat bagus gitu. Ini jembatannya suka rusak jadi warga lagi yang betulin pakai uang warga juga," kata Titi di lokasi, Selasa (16/7/2019).
Warga semakin khawatir ketika musim hujan tiba. Sebab, jembatan akan semakin rawan patah karena tergenang air dari Kali Tegal Amba.
"Apalagi kalau musim hujan nanti, kan bahaya itu, itu kan kayunya nopangnya ke kali kalau hujan kan bisa jeblos itu," ujar Titi.
Baca juga: Membuat Sodetan Bisa Jadi Solusi Kali Tegal Amba yang Kotor
Badriah, warga lainnya mengatakan, jembatan itu menjadi akses utama warga untuk beraktifitas. Jika jembatan itu rusak, warga harus berputar jauh untuk menuju wilayah Kelurahan Pondok Bambu.
"Ya kan di Pondok Bambu ada tiga sekolahan SD Negeri, sama satu SMP Negeri, tiap hari tuh anak sekolah lewatnya jembatan ini. Orang kerja juga sama. Kalau jembatannya rusak atau enggak ada ya muternya jauh," ujar Badriah.
Slamet, warga lainnya juga berharap pemerintah bisa menyediakan lampu jalan yang memadai di sekitar kali. Sebab, pada malam hari penerangan jalan hanya mengandalkan lampu dari rumah warga.
"Lampu jalan juga kalau bisa dikasih sama pemerintah gitu, waktu itu pernah ada orang naik motor jatuh ke kali karena enggak bisa lihat posisi jembatan karena gelap," ujar Slamet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.