Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipaksa Pindah ke Lay Bay, Ojol Stasiun Bekasi Minta Titik Jemput di Aplikasi Diubah

Kompas.com - 17/07/2019, 20:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah pengendara ojek online (ojol) Stasiun Bekasi turut menanggapi larangan antar-jemput penumpang di Indomaret Juanda depan stasiun. Ada dua hal yang mereka aspirasikan.

Pertama, pemindahan mereka ke lay bay mesti diikuti dengan pemindahan titik penjemputan otomatis pada aplikasi ojek online.

"Kita mau pindah, asal permasalahannya, titik jemputnya dipindah sama kantor. Sekarang kan penumpang order otomatis ke Indomaret Juanda," jelas salah satu pengendara ojol saat ditemui Kompas.com di depan Indomaret Juanda, Rabu (17/7/2019) sore.

Baca juga: Polisi Beri Waktu 2 Pekan bagi Ojol Stasiun Bekasi Pindah Lokasi Antar-Jemput

"Kalau kita pindah ke lay bay, titik jemputnya juga pindah ke lay bay, itu enggak masalah. Kalau bisa petugas kerja sama arahin penumpang ke sana semua. Penumpang diminta ke Indomaret saja suka enggak mau," kata dia.

Pengendara ojol lain juga menyetujui pendapat itu. Dia juga meminta agar petugas menutup akses penyeberangan penumpang KRL dari Stasiun Bekasi agar penumpang langsung diarahkan ke lay bay.

"Petugas tutup tuh (penyeberangan) dari stasiun jadi penumpang langsung lari ke lay bay, jadi enggak lari ke sini (Indomaret Juanda)," kata dia.

Lokasi lay bay yang jadi area khusus bagi pengendara ojek online menunggu penumpang commuter line di Stasiun Bekasi.Vitorio Mantalean Lokasi lay bay yang jadi area khusus bagi pengendara ojek online menunggu penumpang commuter line di Stasiun Bekasi.

Dia mengaku pesimistis penumpang rela berjalan agak jauh ke lay bay yang jaraknya sekitar 100 meter dari pintu stasiun.

Apalagi jika penumpang masih diberi akses untuk menyeberang ke Indomaret Juanda.

"Kita pernah minta, 'mbak sini (di lay bay) saja', dia jawab 'waduh mas jauh'. Dibatalin, performa kita turun. Kita kan yang mencari rezeki, kalau sampai 3 jam belum dapet bagaimana?" kata dia.

"Mereka kan punya alibi, pulang kerja capek, berdiri, jalan sekian meter. Belum kalau ibu hamil, orang tua. Ini harus jadi pertimbangan," tambahnya.

Sementara itu, salah satu pengendara ojol bernama Bobby mengaku bahwa area lay bay tersebut sepi penumpang.

Baca juga: Ojol Stasiun Bekasi akan Dilarang Antar Jemput di Depan Indomaret Juanda

Kebanyakan, penumpang tidak mau berjalan menuju area itu karena jaraknya yang jauh.

"Penumpang lebih sepi sih. Dari aplikasi juga diarahinnya langsung ke Indomaret Juanda. Cuma penumpang saya mau kok ke sini, kalau enggak ya saya agak maju," kata Bobby, Rabu sore.

Selain di Indomaret Juanda, kebijakan ini bakal diberlakukan pula di dua titik lain antar-jemput ojek online sekitar Stasiun Bekasi.

"Yang menjadi fokus itu ada 3, pertama di Indomaret, kedua di Jalan Perjuangan, ketiga di pos polisi. Tiga titik ini akan kita siapkan tenda ada tulisannya tempat nongkrongnya ojek, ada kursinya," kata Kasatlantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Ojo Ruslani kepada Kompas.com, Rabu sore.

Saat ini, kepolisian masih memberikan kelonggaran selama 2 minggu untuk sosialisasi kebijakan. Jika selama sosialisasi masih bandel, polisi bakal menilang pengemudi ojek online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com