BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) mengaku tak sepakat dengan larangan naik-turun ojek online (ojol) di Indomaret Juanda depan Stasiun Bekasi.
Pasalnya, area lay bay yang ditentukan sebagai titik antar-jemput ojol dinilai karut-marut.
"Malas, macet kan keluarnya. Coba saja lihat sendiri, berapa banyak angkot sama bus-bus Cikarang itu ngantre ngetem keluar?" kata Indah (30) saat menanti ojek online sepulang kerja di Indomaret Juanda, Rabu (17/7/2019) sore.
"Terus bayangin, kalau jam-jam kayak sekarang atau entar malam lebih membeludak lagi, semua penumpang tumpah-ruah cuma buat jalan ke lay bay, nyempil-nyempil di antara angkot-angkot itu," imbuhnya.
Penumpang lain, Rosiana (22) punya pendapat serupa. Menurutnya, harus ada pembenahan total di Stasiun Bekasi terkait moda transportasi lanjutan setelah penumpang turun dari KRL.
Menurut dia, kenyamanan penumpang tetap harus menjadi prioritas.
Baca juga: Polisi Beri Waktu 2 Pekan bagi Ojol Stasiun Bekasi Pindah Lokasi Antar-Jemput
"Kalau tetap dibiarin gini tapi kita dipaksa pindah ke lay bay, ya namanya nyusahin penumpang saja," kata dia.
" Memang sih di jalan mungkin bikin macet segala macam, tapi kan itu fakta kalau memang pemerintah belum siap bikin fasilitas yang memadai dan win-win buat semua," jelas Rosiana yang hendak pulang ke kediamannya di Pekayon.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com di Stasiun Bekasi pada Rabu (17/7/2019) sore, stasiun tersebut memang berjubal penumpang seperti hari-hari kerja sebelumnya.
Deretan angkot berwarna merah dan elf jurusan Cikarang mengetem di pintu keluar sambil menunggu mobilnya penuh penumpang.
Akibatnya, penumpang KRL yang hendak menuju lay bay ojek online yang jaraknya sekitar 100 meter dari pintu selatan stasiun harus berjalan di sela angkot itu.
Baca juga: Ojol Stasiun Bekasi akan Dilarang Antar Jemput di Depan Indomaret Juanda
Beberapa penumpang memilih langsung menyeberang ke Indomaret Juanda menemui pengendara ojol yang telah menanti di pinggir jalan.
Akhirnya, kemacetan pun terjadi di Jalan Ir. H. Juanda depan Stasiun Bekasi. Warga lainnya, Baresi, mengatakan masyarakat memilih menunggu di Indomaret Juanda juga karena petunjuk pada aplikasi ojek online mereka.
"Kita ya kalau bisa cepat ketemu driver di tempat yang dekat dan enak ya pasti ke sana. Lagian dari aplikasinya juga langsung ngarahinnya ke sana (Indomaret Juanda). Driver juga sudah sama-sama tahu kalau pasti penumpang dijemput di sekitar situ," ujar Baresi (27).
Selain di Indomaret Juanda, kebijakan ini bakal diberlakukan pula di dua titik lain antar-jemput ojek online sekitar Stasiun Bekasi.
"Yang menjadi fokus itu ada 3, pertama di Indomaret, kedua di Jalan Perjuangan, ketiga di pos polisi. Tiga titik ini akan kita siapkan tenda ada tulisannya tempat nongkrongnya ojek, ada kursinya," jelas Kasatlantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Ojo Ruslani kepada Kompas.com, Rabu sore.
Saat ini, kepolisian masih memberikan kelonggaran selama 2 minggu untuk sosialisasi kebijakan. Jika ojol masih bandel selama sosialisasi, polisi bakal menilang mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.