Angkutan umum, seperti angkot hanya beroperasi hingga pukul 20.00, setelah itu angkutan yang ada adalah becak dengan tarif Rp 800 atau ojek, dengan tarif Rp 500, sampai ke Depok 1. Namun, mendapatkan kedua angkutan itu juga tidak mudah.
Dari data yang ada, jumlah rumah pemondokan mahasiswa tercatat 602 bangunan, yang tersebar di Desa Kukusan, Desa Kemiri Muka, dan desa Pondok Cina yang terletak di sebelah utara Kampus UI.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah mahasiswa, kendaraan yang melintas di UI pun semakin banyak. Dua dekade kemudian, banyaknya kendaraan ini mulai disadari pihak rektorat.
Pada 2015, Universitas Indonesia berencana membuat lingkungan kampus tersebut steril dari kendaraan bermotor, baik sepeda motor maupun mobil.
Rencana sterilisasi kendaraan bernotor tersebut akan diterapkan setelah UI membangun tiga gedung parkir di luar lingkungan kampus.
Pembangunan gedung parkir waktu itu dalam tahap perencanaan dan diharapkan mulai dipikirkan dan direalisasikan dalam satu atau dua tahun mendatang.
"Dengan gedung parkir di luar lingkungan kampus, mahasiswa dan dosen atau masyarakat yang datang ke UI harus memarkir kendaraan di gedung parkir tersebut, kemudian menyambung dengan bus kuning atau sepeda yang telah disediakan," kata Gunawan Tjahjono, peneliti UI GreenMetric, di Kampus UI, Depok, 16 Januari 2015, sebagaimana dikutip dari Warta Kota.
Gedung parkir itu akan dibangun di tiga lokasi, yakni di bagian barat, utara, dan timur. Kapasitas masing-masing gedung sebanyak 3.000 kendaraan. Dengan demikian, total kendaraan yang dapat tertampung sebanyak 9.000 unit.
"Dengan adanya kantong-kantong parkir yang ada sekarang memang tidak baik. Jadi banyak kendaraan yang masuk dan itu sama saja menambah emisi gas karbon," kata Gunawan.
Kalaupun ada kendaraan yang terpaksa harus masuk ke lingkungan kampus, maka akan disiasati dengan sistem pembayaran sesuai waktu parkir.
Saat itu sistem parkir kendaraan masih berlaku sama. Untuk roda empat dikenakan Rp 2.000 tiap kali masuk dan Rp 1.000 untuk roda dua di parkiran masing-masing fakultas.
"Nantinya akan diberlakukan tarif per jam," katanya.
Namun wacana ini tak kunjung diwujudkan. Gedung parkir yang dijanjikan tak kunjung dibangun. Namun UI tetap menerapkan tarif masuk per jam. Kebijakan itu tengah diuji coba dan menuai penolakan dari banyak pihak, terutama mahasiswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.