Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kurir Sepeda, Bertarung Lawan Ojek Online, Macet hingga Kotornya Udara Jakarta

Kompas.com - 18/07/2019, 09:44 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi yang pernah menonton film "Premium Rush" besutan rumah produksi Colombia Pictures pasti bisa merasakan bagaimana serunya mengayuh sepeda di tengah kemacetan jalanan ibu kota oleh kendaraan bermotor.

Film berdurasi satu jam tiga menit ini mengisahkan tentang kurir sepeda terbaik di New York bernama Wilee yang terlibat konflik dengan polisi jahat ketika mengantarkan paket berisi uang.

Profesi ala Wilee yang diperankan aktor Josep Gordon Levitt ini nyata adanya, bukan sekadar adegan film.

Puluhan bahkan ratusan kurir sepeda tersebar di sejumlah negara di dunia, tidak ketinggalan juga di Indonesia.

Tak semua orang tahu di Kota Jakarta sudah banyak kurir sepeda ala Wille berkeliling Ibu Kota menggunakan sepeda.

Mereka mengantarkan paket dan dokumen dari gedung ke gedung lainnya, dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Berbeda dengan Wilee yang harus berhadapan dengan polisi jahat, para kurir sepeda di Tanah Air harus berjibaku dengan jahatnya kemacetan dan kotornya udara jalanan Ibu Kota.

"Kami kurir sepeda membawa misi pekerjaan yang ramah lingkungan," ujar Hendi Rachmat (42) ketika mengenalkan usaha rintisannya, saat ditemui Senin (15/7/2019), seperti dikutip Antara.  

Hendi Rachmat, pendiri sekaligus COO Westbike Messenger Service (WMS) memelopori berdirinya layanan kurir sepeda kekinian pada 2013 bersama rekannya, Duenno Ludissa.

Layanan jasa logistik bukan barang baru di Indonesia. Tempo dulu, mengantar surat atau paket menggunakan sepeda juga sudah dilakoni petugas PT Pos Indonesia, pada era 50-an.

Seiring dengan perjalanan waktu, sepeda kayuh mulai ditinggalkan dengan hadirnya sepeda motor.

Para kurir, termasuk pak pos, juga beralih menaiki motor tanpa perlu letih berkeringat.

Waktu terus bergulir, populasi manusia kian bertambah beriringan dengan meningkatnya jumlah pemilik kendaraan bermotor.

Ruas jalanan Ibu Kota tak mampu lagi menampung luapan kendaraan, hingga kemacetan menjadi drama rutin hari-hari warga kota.

Berangkat dari problematika kemacetan Ibu Kota, Hendi memutar otak untuk mempertahankan keberadaan komunitas sepeda "Fixed gear" yang kian meredup ditinggal penggemarnya.

Begitu pula usaha toko sepeda Fixie yang dibangunnya sejak 2010 sepi peminat.

"Saya berpikir bagaimana caranya komunitas 'fixie' ini tidak bubar," kata ayah satu anak ini.

Berbekal mesin pencarian, Google, Hendi menemukan kultur kurir sepeda yang banyak dilakoni para peggiat sepeda "fixie" di luar negeri, khususnya Eropa.

Ia lantas mempelajari profesi tersebut, karena sangat cocok untuk dijalankan di Jakarta.

Sebagai pegiat sepeda "fixie" yang hari-harinya berangkat kerja menggunakan sepeda, Hendi merasakan betul manfaat bersepeda dapat terhindar dari kemacetan Ibu Kota.

Riset 

Sebelum menjalankan usaha layanan logistik kurir sepeda, Hendi melakukan riset kecil-kecilan untuk mengukur seberapa efektifnya profesi tersebut guna memastikan pangsa pasarnya.

Berangkat dari kebutuhan pribadinya mengirimkan dokumen tanpa harus meninggalkan kantor, Hendi memanfaatkan teman-teman komunitasnya untuk mengirimkan barang ataupun dokumen dari satu tempat ke tempat lainnya.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com