Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rius Vernandes dan 2 Kontroversi Penumpang-Maskapai Sejak 2018

Kompas.com - 18/07/2019, 11:46 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pesawat terbang merupakan salah satu jenis transportasi publik yang menjadi pilihan untuk mencapai lokasi dengan jarak yang relatif jauh.

Moda transportasi udara ini memiliki tingkat keamanan tertinggi dibandingkan dengan transportasi lainnya.

Tak heran, tarif yang diterapkan untuk menaiki burung besi ini terbilang mahal hingga tidak semua orang bisa menikmatinya. Hal ini lah yang kemudian menimbulkan stigma bahwa pesawat terbang memiliki prestis tinggi.

Namun, bertolak belakang dengan image tersebut, sejumlah kasus kontroversi justru terjadi antar maskapai penyedia penerbangan dengan konsumennya sendiri.

Sepanjang tahun ini, Kompas.com menilik ada tiga kasus kontroversi antara maskapai dan penumpang. Berikut rangkumannya:

Baca juga: Youtuber Rius Vernandes Sempat Diminta Hapus Instastory Kartu Menu Tulis Tangan Garuda

1. Menu tulisan tangan di Garuda Indonesia

Unggahan akun instagram @rius.vernandes mengenai kartu menu kelas bisnis maskapai Garuda Indonesia yang disebut hanya ditulis tangan. Screenshot diambil pada Minggu (14/7/2019).Screenshot Instagram @rius.vernandes Unggahan akun instagram @rius.vernandes mengenai kartu menu kelas bisnis maskapai Garuda Indonesia yang disebut hanya ditulis tangan. Screenshot diambil pada Minggu (14/7/2019).
Belum lama ini, dua orang YouTuber asal Indonesia yang khusus mengulas perjalanan menggunakan pesawat terbang, tersangkut perkara hukum sejak mengunggah satu konten di Instagram Story pada Sabtu (13/7/2019) malam.

Konten itu berisi kartu menu makanan yang ditulis menggunakan pulpen di selembar kertas putih. Kedua YouTuber itu bernama Rius Vernandes dan kekasihnya Elwiyana Monica.

Kartu menu makanan yang ditulis tangan didapatkan oleh keduanya saat menaiki penerbangan kelas Bisnis maskapai plat merah itu dari Sydney menuju Denpasar.

Hal ini kemudian dilaporkan oleh PT. Garuda Indonesia ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta atas dugaan pelanggaran UU Informasi Transaksi Elektronik (UU ITE).

Namun, keputusan maskapai bintang lima ini untuk membawa masalah ke ranah hukum mendapat banyak kritikan.

Sebagian menilai tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan Rius, karena sesuai dengan profesinya sebagai reviewer layanan penerbangan komersil.

2. Anak kecil bawa bagasi ke kabin Lion Air

Viral balita diminta bawa barangnya ke kabin.Facebook Esa Sinaga Mesha Viral balita diminta bawa barangnya ke kabin.
Perseteruan antara maskapai penerbangan dengan penumpangnya juga pernah terjadi pada Lion Air.

Maskapai penyedia penerbangan Low Cost Carier (LCC) ini pernah dikeluhkan oleh konsumennya, karena meminta penumpang yang masih di bawah umur (3,5 tahun) untuk membawa sendiri barang bawaannya ke kabin pesawat.

Hal ini terjadi pada medio akhir April 2019 dan diunggah oleh orangtua si anak di akun Facebook bernama Esa Sinaga Mesha.

Namun, atas keluhan itu pihak Lion Air memberikan penjelasannya. Menurut pihak maskapai, petugasnya tidak pernah meminta atau menyuruh penumpang kategori anak-anak untuk membawa bagasinya sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com