Setelah berdiskusi cukup lama, Joko menyanggupi permintaan Anies. Pada Kamis (9/8/2018), Joko bersama sembilan orang lain mulai merancang dan membangun instalasi seni itu persis di depan Monumen Selamat Datang.
Sebanyak 1.500 bambu didatangkan untuk membuat karya seni tersebut.
Dalam sehari, Joko bersama sembilan orang lain bekerja mulai dari pukul 08.00 hingga 23.00.
Seluruh pengerjaan dilakukan di lokasi. Agar pengerjaan tidak terganggu, di sekeliling karya seni ditutupi dengan seng.
Selasa (14/8/2018) malam, karya seni tersebut selesai dan Rabu (15/8/2019) pagi mulai diperihatkan ke publik.
Getah getih majapahit
Karya seni ini tak sekadar karya seni biasa. Karya tersebut mempunyai makna dan arti.
Instalasi itu ditopang oleh puluhan pilar-pilar bambu yang tertancap kokoh.
Dipilihnya bambu sebagai bahan pembuatan juga menyimbolkan perjuangan bangsa Indonesia yang menggunakan bambu saat berjuang demi kemerdekaan.
Joko mengatakan, konsep karya seninya diberi nama "Getih Getah Pasukan Majapahit". Konsep ini diambil dari makna perjuangan pasukan Majapahit yang memiliki makna kekuatan dan persatuan.
Konsep ini sengaja dibuat untuk menyambut dua event terbesar dalam waktu dekat, peringatan hari Kemerdekaan ke-73 RI dan Asian Games.
Baca juga: Biaya Instalasi Bambu Getih Getah di Bundaran HI Rp 550 Juta
Desain karya seni dibuat dengan menyerupai bandera-bendera yang dibawa prajurit Majapahit saat berperang.
"Getah itu putih, getih itu merah, artinya merah putih. Pasukan Majapahit sudah pakai bendera itu zaman dulu, tapi bukan bersatu merah dan putih, belum bersatu," ujarnya.
Keberadaan karya seni ini memang terbilang sangat kontras dengan kondisi Bundaran HI yang modern, gedung-gedung tinggi dan megah yang ada di sekitarnya.
Joko mengatakan, karya ini bersifat instalasi seni dan bukan monumental.