Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusing dan Serasa Jatuh dari Pohon, Cerita PPSU yang Pertama Kali Naik Wahana Ekstrem di Dufan

Kompas.com - 18/07/2019, 18:07 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendapat liburan gratis di Dufan, Ancol Taman Impian dimanfaatkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) mencoba berbagai wahana yang ada di sana.

Mulai dari wahana Turangga-rangga, Gajah Bledug, hingga Bianglala. Namun yang menjadi favorit mereka ada wahana-wahana yang memacu adrenalin.

Pantauan Kompas.com pada Kamis (18/7/2019), rombongan PPSU dari berbagai kelurahan yang ada di DKI tampak menumpuk di berbagai wahana ekstrim yang ada di Dufan.

Salah satunya adalah wahana Ontang-anting akan memutar kursi yang diduduki pengunjung dengan ketinggian 4 meter.

Mariati (44) salah seorang anggota PPSU dari Kelurahan Makasar, Jakarta Timur yang baru saja menaiki wahana tersebut mengaku deg-degan saat awal duduk di kursi ayunan.

Baca juga: Bahagianya PPSU, Rayakan Ulang Tahun dengan Liburan Gratis di Dufan...

"Tapi ya penasaran, pas naik bikin argh... (dengan ekspresi geregetan), pusing tapi enggak sampai muntah, PPSU kuat-kuat," kata Mariati kepada Kompas.com.

Wahana lainnya yang juga jadi primadona para PPSU adalah Halilintar. Permainan jenis rollercoaster yang melaju dengan kecepatan 80 kilometer per jam ini tampak dipenuhi antrian PPSU. 

Mereka ingin menguji nyali pada wahana ekstrem itu.

Teriakan dan sorakan terdengar dari para anggota PPSU yang tengah naik turun hingga berputar 360 derajat di sebuah kereta berkapasitas 24 orang itu.

Susan salah seorang anggota PPSU yang baru turun dari wahana tersebut tampak sempoyongan dan memegang tangan temannya untuk berjalan.

"Seru, tapi pusing setelah naiknya," kata dia.

Anggota PPSU mendapat liburan gratis ke Dufan memperingati hari ulang tahun PPSU yang ke 3KOMPAS.com/JIMMY RAMADHAN AZHARI Anggota PPSU mendapat liburan gratis ke Dufan memperingati hari ulang tahun PPSU yang ke 3

Ia mengaku ini bukan kali pertama ia datang ke Dufan. Namun sebelumnya ia tak berani naik wahana ekstrem tersebut.

"Mau naik antara berani sama enggak berani, tapi karena ramai-ramai jadi berani," tuturnya.

Tak kalah ramai dengan Halilintar, anggota PPSU tampak menumpuk di wahana Hysteria. Dengan seragam oranye dari topi baju hingga sepatu, mereka dilontarkan ke ketinggian 60 meter dengan kecepatan tinggi.

Wahana itu berulang kali menjatuhkan mereka ke bawah juga dengan kecepatan tinggi. Teriakan-teriakan mereka menggema tiap kali wahana itu mulai bergerak.

Baca juga: Cerita PPSU Liburan Gratis ke Dufan, Baru Pertama Kali hingga Nostalgia...

"Wah ngantrinya terbayarkan, agak ada rasa takut sih buat naik, tapi mikir ah paling kayak jatuh dari pohon," ujar Yusuf (42) petugas PPSU dari Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarat Timur.

Menurutnya berlibur di Dufan merupakan cara yang sangat menggembirakan untuk merayakan Hari Ulang Tahun ketiga PPSU ini.

Rasa lelahnya bekerja di jalanan menghadapi debu dan kotoran serasa hilang dengan bergembira bersama teman-teman seprofesinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com