Terkait anggaran yang dikeluarkan, muncul dua versi. Pertama, senilai Rp 8,1 miliar di Dinas Perhutanan, yang mana tercatat dalam Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pengadaan tanaman imitasi berjudul lelang pengadaan tanaman dan bahan dekorasi.
Namun, angka itu dibantah Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat Iswandi.
Versi kedua, sebesar Rp 2,2 miliar untuk anggaran pengadaan lampu hias dan pencahayaan kota di Suku Dinas Perindustrian dan Energi tahun anggaran 2018. Kali ini, angka tersebut dibantah Sandiaga.
Pada Juli 2018, jaring berwarna hitam selebar sekitar 20 meter menutupi Kali Sentiong yang terletak di belakang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Kali Sentiong itu lebih populer dengan nama Kali Item. Tak hanya berwarna hitam pekat, kali tersebut juga mengeluarkan bau tak sedap.
Pemerintah pun berusaha menutupi keruhnya kali dan bau tersebut dengan jaring berbahan nilon. Sebab, kali tersebut berdekatan dengan Wisma Atlet Kemayoran dan jalurnya dilewati atlet menuju stadion olahraga selama pertandingan.
Adapun anggaran yang digunakan untuk membeli waring tersebut sebesar Rp 580.833.000 yang terbagi dalam tiga segmen. Bertahan empat bulan, waring tersebut dicopot pada November 2018.
Di antara para pemanis Jakarta, mungkin instalasi bambu Getih Getah merupakan satu yang bertahan paling lama. Getih Getah dipasang pada Agustus 2018. Karya seniman Joko Avianto itu sempat dibanggakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai karya seni dengan material asli Indonesia.
Instalasi itu ditopang oleh puluhan pilar-pilar bambu yang tertancap kokoh. Dipilihnya bambu sebagai bahan pembuatan juga menyimbolkan perjuangan bangsa Indonesia yang menggunakan bambu saat berjuang demi kemerdekaan.
Sayangnya, instalasi yang memakan anggaran Rp 550 juta itu hanya bertahan 11 bulan. Pada Kamis(18/7/2019), bambu Getih Getah dibongkar.
Kepala Dinas Kehutanan, Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati beralasan, kondisi instalasi bambu tersebut mulai rapuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.