Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setu Babakan Sulit Diakses, Lokasi Lebaran Betawi Dipindah ke Monas

Kompas.com - 19/07/2019, 11:11 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebaran Betawi rutin digelar di Perkampungan Budaya Betawi (PPB) Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dalam beberapa tahun terakhir.

Tujuannya untuk mengembangkan Setu Babakan yang mencerminkan kelestarian budaya Betawi.

Namun, lokasi penyelenggaraan Lebaran Betawi 2019 dipindahkan ke Lapangan Silang Monas Barat Daya, Jakarta Pusat.

Ketua Panitia Lebaran Betawi M Rifqi mengatakan, lokasi Lebaran Betawi dipindah ke Monas karena Setu Babakan sulit diakses.

"Karena akses jalannya," ujar Rifqi alias Eki Pitung saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/7/2019).

Eki menyampaikan, Lebaran Betawi digelar tiga tahun berturut-turut di Setu Babakan, mulai 2016, 2017, dan 2018.

Area Setu Babakan selalu padat dan macet saat Lebaran Betawi digelar. Apalagi pada 2017, saat Presiden Joko Widodo menghadiri acara tersebut.

Warga yang tinggal di sekitar Setu Babakan, lanjut Eki, juga protes kepada lurah dan camat setempat karena mereka kesulitan keluar-masuk rumah.

"Ada juga surat masuk ke Bamus Betawi, kalau bisa dicari dong lokasinya. Akhirnya kita pikir memang yang paling memungkinkan di Monas," kata Wakil Ketua Umum I Bamus Betawi itu.

Bamus Betawi pun akhirnya melobi Pemprov DKI agar Lebaran Betawi dipindah ke Monas. Perpindahan lokasi itu disetujui.

Menurut Eki, jika Pemprov DKI Jakarta ingin Lebaran Betawi selalu digelar di Setu Babakan, Pemprov DKI harus memperbaiki akses menuju ke sana.

"Kalau pemeritah serius, ya, harus diluasin jalannya, aksesnya bagus, ada busway. Gimana orang mau melihat merchandise, tradisi, pertunjukan Betawi, jauh begitu, enggak ada busway," ucapnya.

Meskipun gelaran Lebaran Betawi dipindah ke Monas, Eki memastikan, Setu Babakan tetap akan menjadi lokasi pelestarian budaya Betawi. Bamus Betawi akan turut melestarikan budaya Betawi di sana.

"Jangan sampai mubazir juga itu Setu Babakan pakai duit Pemda. Kita upayakan dari Bamus Betawi bahwa bicara melestarikan budaya Betawi, biarkan itu lebih pas di Setu Babakan," tutur Eki.

Pada 2017, Pemprov DKI Jakarta dan Bamus Betawi sepakat, mulai tahun itu, penyelenggaraan Lebaran Betawi akan selalu digelar di PBB Setu Babakan.

Djarot Saiful Hidayat yang saat itu menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta menyebut, salah satu cara mengembangkan PBB Setu Babakan adalah dengan menggelar Lebaran Betawi di sana.

Sebelum 2017, Lebaran Betawi selalu digelar di lokasi yang berbeda.

"Lebaran Betawi setiap tahun kami pusatkan di Setu Babakan ini, tidak pindah-pindah lagi. Masa tempat Lebaran pindah-pindah, Pak Presiden, di Monas, Lapangan Banteng, JIExpo. Kenapa harus pindah-pindah kalau kita punya seperti ini," ujar Djarot saat Lebaran Betawi pada 30 Juli 2017 yang dihadiri Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com