Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu "Harta" di Dalam Lumpur Kanal Banjir Timur

Kompas.com - 19/07/2019, 15:47 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Jejak hitam membelah sungai. Ada jejak langkah-langkah pria yang bergerak di tengah sungai berwarna cokelat pekat, yang menampung air beberapa anak sungai di Jakarta.

Sesekali tangan pria dan jalanya bergerak merusuk masuk ke dalam air Kanal Banjir Timur di Jakarta Timur itu, untuk mencari cacing.

“Bisa dibilang kami mencari 'harta karun' di sini. Menggali lumpur untuk dapat harta, tapi hartanya itu cacing,” ungkap Manin, salah satu pencari cacing ketika ditemui pada Jumat (19/7/2019) siang, di KBT, seperti dikutip Antara.

Manin adalah salah satu dari enam pencari cacing yang bekerja hari ini. Menurut dia, sebenarnya ada banyak yang melakukan pekerjaan itu di sepanjang kanal dengan bermodalkan jaring dan karung beras.

Baca juga: Cerita Kurir Sepeda, Bertarung Lawan Ojek Online, Macet hingga Kotornya Udara Jakarta

Bahkan, menurut dia, jumlah pencari cacing sehari-hari bisa mencapai 100 orang di sepanjang Kanal Banjir Timur saja.

“Kalau Jumat sepi, tapi hari Senin-Kamis biasanya lumayan banyak bahkan bisa sampai sekitar 100 orang,” katanya.

Cara kerja mereka adalah bergerak ke dalam sungai, mencari bagian yang dengan lumpur tebal dan dari situ menyerok bagian lumpur yang kaya akan cacing.

Semakin tebal lumpur, makin gembira hati mereka.

Bau menyengat dan warna kehitaman sungai tidak membuat mereka gentar, malah mereka akan semakin bergerak ke arah yang kotor itu.

“Semakin kotor makin bagus. Kalau sungainya bersih sekali susah untuk dapat cacing,” ungkapnya.

Baca juga: Berkebun di Kanal Banjir Timur, Sekali Panen Untung Rp 450.000

Hal yang sama disampaikan Amanan, kolega Mamin yang bekerja membelah sungai siang itu.

“Kami kalau cari yang di bagian lumpur, karena di situ cacingnya banyak dari yang sutra sampai yang super ada di situ semua. Tinggal kita serok saja,” ujar Amanan.

Warga Bekasi itu mengaku, setiap hari bekerja dari pagi hingga jelang siang. Semuanya itu dilakukan tanpa hati yang berat karena sesekali mereka bercanda saling melempar lumpur.

“Ya, kalau dibawa sumpek, bisa stres terus marah-marah,” kata dia.

Kanal Banjir Timur adalah daerah penampungan yang dibangun pemerintah untuk daerah penampungan dan serapan air.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com