Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu "Harta" di Dalam Lumpur Kanal Banjir Timur

Kompas.com - 19/07/2019, 15:47 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

Berjualan di daring juga sudah dilakukan oleh beberapa dari mereka, dengan menjualnya di lapak-lapak daring yang menjamur saat ini.

Namun, menurut Amanan, itu dilakukan oleh yang paham teknologi dan usianya masih tergolong muda.

“Kalau di antara kami yang di sini belum ada, tapi ada temen saya yang jual di online. Pakai hape tinggal di foto terus dijual. Saya juga pengin coba, tapi nanti deh,” ujar Amanan.

Pekerjaan halal

Pencari cacing mungkin bukanlah pekerjaan yang akan dilakukan semua orang. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang tidak bisa mengenyam pendidikan tinggi dan tidak memiliki kemampuan lain.

Seperti yang dikisahkan oleh Manin, dia sudah menjadi pencari cacing selama 15 tahun dan sudah bertualang mencari cacing di berbagai bagian Ibu Kota.

Meski mungkin bukan pekerjaan impian untuk banyak orang, dia tetap melakukan itu demi melanjutkan hidup.

“Alasannya karena pendidikan. Kemampuan juga hanya itu saja. Tapi ini hasilnya lumayan dan bisa bantu untuk sekolahin anak, jadi saya lanjut mengerjakan ini,” kata dia.

Hal serupa dituturkan oleh Amanan. Menurut dia, tidak semua pekerjaan kotor itu berarti tidak pantas dan layak untuk dilakukan, apalagi jika mereka mendapatkan uang secara halal.

“Selama tidak mengganggu orang, tidak mencuri, tidak melanggar hukum sampai ditahan polisi, selama halal, pencari cacing itu masih bisa dikerjakan,” tegasnya sebelum melaju dengan motor, membawa dua kantong berisi lumpur dan cacing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com