BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi inspeksi mendadak (sidak) ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Sumur Batu, Bantar Gebang, Bekasi, Jumat (19/7/2019) siang.
Sidak tersebut dilatarbelakangi rapat terbatas mengenai PLTSa yang dipimpin Presiden Joko Widodo, tiga hari lalu.
Kota Bekasi jadi salah satu yang disoroti Presiden karena tak kunjung mengoperasikan PLTSa.
"Kita sekarang evaluasi karena Presiden panggil kita kemarin. Desember harus sudah selesai," ujar Pepen kepada awak media di Sumur Batu, Jumat.
Baca juga: Islamic Centre Protes Terdampak Tol Becakayu, Wali Kota Bekasi Ingatkan Itu Lahan Pemda
Pepen mengatakan, Kota Bekasi jauh tertinggal untuk urusan pengoperasian PLTSa.
Padahal, pilot project PLTSa mestinya berada di pundak Pemerintah Kota Bekasi. Namun, PLTSa di Surabaya, Jawa Timur justru jadi yang terdepan saat ini.
"Bekasi kan harusnya pertama, sebelum Surabaya kalau enggak salah. Tapi, kita ketinggalan dengan Surabaya sekarang," kata Pepen.
Di PLTSa Sumur Batu, Pepen didampingi sejumlah pejabat, termasuk Pelaksana Harian Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Kustantinah.
Mereka berdua sempat terlibat pembicaraan intens dengan Komisaris Utama PT Nusa Wijaya Abadi (NSA), Tedi Sujayanto mengenai sejumlah kendala yang menghambat pengoperasian PLTSa Sumur Batu.
Sebagai informasi, PLTSa Sumur Batu sudah mulai digarap sejak 2016. Namun, hingga saat ini, tahap feasibility studies pengoperasiannya belum juga dilakukan karena terbentur kendala birokrasi perizinan.
"Ada yang belum dilaksanakan. Feasibility studies-nya belum. DED (detailed engineering design) yang menggambarkan secara detail juga belum ada. Izinnya belum bisa keluar," kata Pepen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.