Maka dari itu, interior kafe dan banyak fasilitas lain yang memang di desain khusus untuk pelanggan penyandang disabilitas. Seperti ruang utama kafe yang dibuat agak luas agar mereka bisa bergerak dengan leluasa.
“Kita juga sengaja memakai meja bundar di dalam kafe karena membantu bagi pelanggan tuna rungu berkomunikasi. Jadi dengan duduk berkeliling mereka dengan mudah melihat bahasa isyarat dari masing masing temanya,” kata dia.
Baca juga: Bikin Bangga, 4 Remaja Tuna Rungu Ini Tak Minder Ikut Kompetisi Robotik
Dari depan saja sudah disediakan guiding block untuk pelanggan tuna netra. Bahkan di halaman kafe terdapat tulisan dengan huruf braille.
Namun bukan berarti kafe ini tidak dibuka untuk umum. Kafe ini juga terbuka untuk mereka yang bukan penyandang disabilitas.
“Jika ada pelanggan mungkin tidak bisa memahami bahasa isyarat karyawan kami, saya suka stand by di sini untuk bantu melayani,” ucap dia.
Dengan dibukanya kafe ini, Fernaldo berharap tidak ada lagi stigma atau pandangan miring kepada kaum penyandang disabilitas, tidak ada lagi memandang sebelah mata kamu disabilitas, tidak ada lagi mendiskriminasi kaum disabilitas.
Kaum disabilitas bisa bersaing denga mereka yang normal, mereka layak mendapatkan pekerjaan dan diperlakukan sama dengan masyarakat normal.
“Karena mereka sama dengan kita. Mereka punya hak yang sama dengan kita,” tutup Fernaldo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.