Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Lebaran Betawi 2019 yang Perdana Digelar di Monas...

Kompas.com - 22/07/2019, 06:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Neneng Sri (43) pun menyampaikan pendapat serupa. Neneng yang mengenakan rok batik berwarna merah jambu menyebut bahwa kesempatan ini terbilang langka.

"Pakaian begini mau kita buktikan enggak cuma dipakai buat mau acara-acara resmi, seperti kondangan segala macam di ruangan AC. Dulu orang-orang kita (Betawi) belum ada AC pakai pakaian begini enggak masalah," kata Neneng.

Baca juga: Lebaran Betawi Sajikan Kerak Telor Raksasa Gratis untuk Pengunjung

Antusiasme pengunjung juga tampak pada salah satu sudut yang merupakan tenda makanan Betawi gratis. Mereka mengantre masuk di bawah terik siang.

"Makanan gratis, tapi tidak setiap saat dibuka. Kami buat dalam waktu tertentu, jadi sistemnya buka tutup. Jam 10.00-12.00 (dibuka), nanti dilanjut lagi sore dibuka," ujar Ketua Panitia Lebaran Betawi 2019 M Rifqi Eki.

Antrean tampak mengular hingga 10 meter ke belakang tenda makanan gratis.

Petugas menjaga pintu masuk tenda secara cukup ketat agar pengunjung tak berjejalan di dalam area tenda.

Pengunjung yang hendak menikmati aneka makanan Betawi secara cuma-cuma akan diberikan kupon berwarna hijau, kemudian dicap punggung tangannya.

Pengunjung hanya bisa menukarkan kupon tersebut di satu stan.

Terdapat berbagai stan makanan Betawi di dalam tenda tersebut yang boleh jadi sudah jarang ditemui.

Selain kerak telor yang seakan jadi menu wajib acara Betawi, ada pula soto mi betawi, es selendang mayang, hingga gulali betawi.

Batal putar film eksklusif Benyamin Sueb

Awalnya, panitia bakal mengadakan nonton bareng layar tancap pukul 21.30 WIB di Silang Monas Barat Daya.  

Namun, acara tersebut urung dilaksanakan karena permulaan acara pada hari Sabtu molor sekitar dua jam.

"Enggak jadi. Memang kita pengin adain tadinya, (tapi) jamnya terlalu malam. Kalau kita jam 22.00 mulai, molor, nanti jam 23.00 (Monas) tutup, belum sampai satu film. Satu film kan 1,5 jam, kalau perangkatnya kita sudah siapin, tapi cuma satu film kan orang bingung," jelasnya.

Padahal, Eki berujar, pihak Badan Musyawarah (Bamus) Betawi sudah menyiapkan empat film Betawi untuk disuguhkan pada pengunjung.

Baca juga: Layar Tancap Lebaran Betawi Awalnya Bakal Putar Film Benyamin Sueb yang Belum Pernah Tayang

"Kita siapin empat film, mau enggak mau itu sampai pukul 03.00 WIB. Nanti disangkanya gara-gara Bamus Betawi jadi sampai kemalaman. Kita tutup pukul 21.00 WIB lah. Sudah enggak berani (memutar film layar tancap)," kata Eki.

Sayangnya, satu dari empat film yang batal diputar panitia merupakan film eksklusif Benyamin Sueb.

Ia mengklaim, film ini hanya dimiliki oleh Bamus Betawi.

"Filmnya langsung dari keluarganya Bang Benyamin, anaknya yang pengurus Bamus Betawi, sudah meninggal. Film dulu, tapi belum sempat ditayangin," ujar Eki.

"Film Bang Benyamin tuh, pilihan. Itu jadi simpanan kita sebenarnya. Rencananya mau ditayangin (perdana) di Monas, tapi ya sudah lah," tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com