Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periode DPRD Hampir Berakhir, Ketua Pansus Khawatir Jakarta Gagal Punya Wagub

Kompas.com - 23/07/2019, 09:56 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ongen Sangaji mengungkapkan kekhawatirannya bahwa DKI Jakarta tak akan memiliki wagub. Dia sendiri berharap posisi wagub bisa segera terisi.

"Saya berharap seperti itu (cepat terpilih). Kalau kemudian ini tak dilaksanakan, saya punya kekhawatiran maka tidak akan ada wagub," ucap Ongen saat dihubungi, Selasa (23/7/2019).

Hal ini lantaran hingga saat ini rapat pimpinan gabungan (rapimgab) terus molor dan proses pemilihan di DPRD DKI Jakarta berjalan alot.

Apalagi anggota DPRD periode 2014 - 2019 akan segera melepas jabatan pada 25 Agustus 2019 dan diganti dengan anggota DPRD periode 2019 - 2024.

Menurutnya, jika sudah digantikan maka proses di DPRD semakin lama berjalan dan diprediksi baru bisa berjalan pada April atau Mei 2020.

Baca juga: Ketua Pansus: Sekwan Harus Prioritaskan Rapimgab Wagub DKI, Abaikan Rapat Lain

"Karena alat kelengkapan dewan dan kepengurusan yang baru itu kemungkinan baru bisa terlaksana itu di April atau akhir Mei 2020," ungkapnya.

Apalagi jika rapimgab tak berjalan maka anggota DPRD periode baru perlu membentuk pansus untuk dikonsultasikan dengan Kementeruan Dalam Negeri

"Kalau akhir Mei 2020 buat pansus baru, maka masih lama karena perlu 1 sampai 2 bulan untuk penyesuaian dan berkoordinasi lagi dengan Kemendagri. Dengan sisa waktu 1 tahun 8 bulan, maka kemudian tidak (wajib) ada lagi pemilihan wagub," kata dia.

Meski demikian, jika ada anggota pansus baru, maka tak perlu banyak mengubah draf tata tertib (tatib) tatib.

"Saya rasa enggak akan jauh dari apa yang kita buat kalau dibentuk pansus baru. Karena hampir 99 persen sudah kami ikuti aturan Kemendagri," tambah Ongen.

Baca juga: Anies Berharap Pemilihan Wagub DKI Tak Sampai Tahun Depan

Saat itu, Mendagri Tjahjo Kumolo menyebut meski tidak ada tenggat waktu, pemilihan Wagub DKI harus tuntas sebelum 18 bulan jelang masa jabatan Anies berakhir sebagai gubernur

"Hanya sampai 18 bulan sebelum berakhirnya masa gubernur terpilih, yang boleh ada wagub," kata Tjahjo.

Adapun pemilihan wagub DKI Jakarta hingga kini berjalan alot. Rapimgab untuk membahas tata tertib pemilihan wagub DKI sudah ditunda sebanyak tiga kali.

Harusnya rapimgab digelar pada Rabu (10/7/2019) pekan lalu. Namun rapat itu diundur menjadi Senin (15/7/2019) karena banyak pimpinan fraksi DPRD yang tidak hadir. Rapat kedua pun kembali diundur dengan alasan tidak kuorum.

Hingga rapat ketiga pada Selasa (16/7/2019) pun juga diundur karena kurangnya koordinasi dengan Sekwan.

Rapat paripurna pemilihan wagub yang sebelumnya diagendakan pada 22 Juli 2019 juga harus tertunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com