JAKARTA, KOMPAS.COM — Pameran hologram bertajuk Kala Jakarta diselenggarakan mulai hari ini, Selasa (23/7/2019) di museum sejarah nasional, Monas, Jakarta Pusat.
Melalui instalasi transparan berukuran 4x6 meter yang terbuat dari layar holo (holo screen) dan proyektor khusus, pameran hologram itu disebut menelan dana sebesar Rp 1,7 miliar.
"Itu hasil lelang, hasil tender. Semuanya Rp 1,7 miliar dari APBD," ujar Kasubag Tata Usaha UPK Monas Arista Nurbaya ketika dihubungi Kompas.com pada Selasa (23/7/2019).
Menurut Arsita, penganggaran pameran hologram itu sudah sejak tahun 2018 melalui prosedur pengadaan barang dan jasa dari pemerintah.
Angka 1,7 miliar merupakan angka biaya ditambahkan pajak.
Dana bersih yang digunakan sebenarnya hanya Rp 1,4 miliar.
Baca juga: Melihat Wajah Jakarta Melalui Ilusi Hologram
Anggaran tersebut telah mencakup seluruh kegiatan yang dilaksanakan, dari perencanaan konsep, sewa alat, jasa kreatif, hingga pengoperasian alat.
Alat ini dioperasikan selama pameran berlangsung, yaitu sembilan hari.
Tiap hari ada enam kali pertunjukan yang dilangsungkan malam hari.
Arista mengatakan, tujuan pameran hologram itu adalah untuk menarik lebih banyak pengunjung dan memberikan variasi wisata khususnya di Monas.
Monas akhir-akhir ini tengah diupayakan untuk menjadi pusat daya tarik wisata Jakarta.