Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2019, 17:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang jemaah haji atas nama Sopardjo (77) asal Indramayu, Jawa Barat meninggal dunia dalam perjalanan menuju Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (20/7/2019). Sopardjo diketahui punya riwayat penyakit pernapasan dan tuberkulosis, tetapi sudah lama sembuh.

Meskipun masuk kategori jemaah haji risiko tinggi karena faktor usia, ia berhasil lolos pemeriksaan kesehatan di daerah asal maupun di lokasi embarkasinya di Bekasi.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jakarta-Bekasi Bidang Kesehatan Yani Dwiyuli Setiani menyebut, Sopardjo pun dalam keadaan sehat ketika berangkat dari Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jumat (19/7/2019).

"Waktu berangkat, pihak Kementerian Agama dan manajemen menjamin (kesehataan mendiang). Pemeriksaan kesehatan di sini juga masih istithaah, masih layak berangkat haji. Cuma memang sudah pakai kursi roda, agak lemas," ujar Yani kepada Kompas.com di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Selasa (23/7/2019).

Baca juga: Kisah Pasutri Buruh Tani Serabutan Naik Haji, 19 Tahun Sisihkan Rp 10.000 Per Hari, hingga Jadi Gunjingan Warga

Yani menyebutkan tim kesehatan juga sempat memeriksa kondisi Sopardjo beberapa saat sebelum lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Kala itu, tensi darahnya masih normal dan Sopardjo tak menyampaikan keluhan apapun. Sopardjo pun masih sanggup menyantap puding di pesawat terbang.

"Jam 04.00 sempat diberi minum dua teguk oleh istrinya. Tiba-tiba habis itu terdiam dan tertidur. Saat diperiksa, nadinya sudah negatif," jelas Yani.

"Kemudian dipindahkan ke kabin belakang, dibaringkan, kemudian dilakukan CPR 5 kali, tidak berhasil," imbuhnya.

Baca juga: Cerita Kakek Mahmud yang Enggan Berpisah dengan Istrinya Saat Pergi Haji Bersama

Sopardjo dinyatakan meninggal dunia pukul 04.20 waktu setempat, dua jam sebelum pesawat dijadwalkan mendarat di Jeddah, Arab Saudi. Ia meninggalkan seorang istri yang juga jemaah haji dari kloter yang sama.

"Jenazahnya dimakamkan di pemakaman umum di Jeddah," kata Yani.

Sopardjo jadi jemaah ketiga asal Jawa Barat pemberangkatan dari Embarkasi Jakarta-Bekasi yang meninggal selepas berangkat dari Tanah Air hingga hari ini. Dua jemaah lain meninggal dunia akibat tensi darah yang di luar batas normal setelah tiba di Arab Saudi pada 17 dan 21 Juli lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Megapolitan
Orangtua Bocah 7 Tahun yang Didiagnosis Mati Batang Otak Sebut Resume Medis Janggal

Orangtua Bocah 7 Tahun yang Didiagnosis Mati Batang Otak Sebut Resume Medis Janggal

Megapolitan
Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Megapolitan
KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

Megapolitan
Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang 'Water Mist Generator'

Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang "Water Mist Generator"

Megapolitan
Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Megapolitan
Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Megapolitan
Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Megapolitan
Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Megapolitan
Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Megapolitan
Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Megapolitan
Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Megapolitan
2 Pembacok Pasutri di Warakas Terancam 5 Tahun Penjara

2 Pembacok Pasutri di Warakas Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Sebut Suami Korban Pembunuhan di Tanjung Duren Dapat Sinyal SOS

Polisi Sebut Suami Korban Pembunuhan di Tanjung Duren Dapat Sinyal SOS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com