Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semrawutnya Lalu Lintas di Sekitar Stasiun Palmerah yang Bikin Stres...

Kompas.com - 24/07/2019, 11:12 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemacetan selalu terjadi di depan halte Stasiun Palmerah atau tepatnya di sepanjang Jalan Palmerah Timur pada saat jam pergi atau pulang kerja.

Kemacetan terutama terlihat dari arah Pejompongan menuju Stasiun Palmerah dan Gedung DPR. Selepas itu, tepatnya di lampu merah arah Pasar Palmerah, kemacetan terurai dan kendaraan leluasa melintas.

Kompas.com mencoba menyusuri jalan tersebut pada Selasa (22/7/2019) pukul 16.30. Penumpukan kendaraan roda dua dan empat sudah terlihat dari arah Pejompongan. 

Kemacetan semakin menjadi ketika ada kendaraan masuk dari Jalan Gatot Subroto ke Jalan Palmerah Timur.

Baca juga: Kurangi Macet, PT Transjakarta Batasi Bus Ngetem di Stasiun Palmerah

Terjadi penyempitan jalan di Palmerah Timur, tepatnya di samping kantor Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Padahal, kendaraan datang dari dua arah. Akibatnya, kendaraan tersebut menumpuk di satu jalan dan bertemu di Jalan Palmerah Timur.

Pusat kemacetan terlihat di depan halte Stasium Palmerah, tepatnya di samping gedung DPR ataupun arah sebaliknya. Sebab, di sana kendaraan roda dua, khususnya ojek online, berhenti untuk mengambil atau menurunkan penumpang.

Namun, sore itu ada satu petugas polisi lalu lintas yang menyuruh agar para ojol segera jalan dan tidak menumpuk di halte saja.

Baca juga: Jumlah Bus Ngetem di Stasiun Palmerah Dibatasi, Begini Kondisinya

Beberapa patuh akan imbauan polisi itu, tetapi beberapa ojol nakal tetap saja berdiam di tempat dengan alasan sedang menunggu penumpang.

Salah satu pengendara ojol, Iwan, mengatakan sudah biasa dengan situasi ini. Tapi, ini tetap harus dia lakukan karena banyak penumpang pada jam-jam pulang kantor.

"Ya, begini Mbak, macet. Tapi kalau jam segini kan banyak yang order dari sini, ada yang ke sini juga," katanya pada Selasa.

Sekitar 200 meter dari halte, terlihat halte transit Transjakarta. Alhasil, kemacetan semakin bertambah karena Transjakarta menaikturunkan penumpang di jalan tersebut.

Tak sedikit Transjakarta yang berhenti di jalan tersebut dan memakan hampir sebagian ruas jalan. 

Sementara itu, di sepanjang jalan juga tidak terlihat adanya rambu larangan parkir atau larangan berhenti.

Hanya terlihat satu rambu di dekat halte transit Transjakarta dekat lampu merah Jalan Gelora.

Salah satu penumpang KRL, Cindy, mengatakan sudah biasa dengan situasi ini.

"Kadang stres kalau sudah masuk ke jalan ini (Jalan Palmerah Timur), tapi saya kan rumah di Sudimara, naik dari (Stasiun) Palmerah terdekat," katanya.

Begitu pula dengan Tama yang sehari-hari juga harus naik dan turun di Stasiun Palmerah. Dia mengatakan sudah biasa dengan kemacetan yang ada.

"Pagi, sore sama saja, berangkat kena macet, apalagi pulang. Tapi, saya kan juga naik ojol ke stasiun, yang bikin macet juga ojol ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com