Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Antusias Tonton Hologram Sejarah Jakarta di Monas

Kompas.com - 24/07/2019, 16:24 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan pertunjukan hologram bertajuk Kala Jakarta di Museum Sejarah Nasional, Monas, mulai Selasa (23/7/2019) kemarin hinngga 31 Juli ini.

Pertunjukkan ditampilkan di layar berukuran 4X6 meter. Para penonton duduk lesehan di depan layar.

Sejumlah warga menyatakan senang dengan pertujukkan tersebut. Salah satunya, Juwita (16), warga Medan yang tengah berlibur di Jakarta. 

"Wah bagus sih ini mah, keren sih ada hologramnya kayak di film-film Barat. Meski gak sama banget ya," kata Juwita sambil tertawa.

Baca juga: Pameran Hologram Monas Week Habiskan Dana Rp 1,4 Miliar

Ia mengatakan, pertunjukkan hologram itu membuat pengetahuannya tentang Jakarta bertambah. Meski durasinya 25 menit, ia mengaku tak bosan menonton.

"Keren sih bikin penasaran banget, tampilan layarnya bagus dan berwarna kayak kartun-kartun gitu," katanya.

Feni (23), seorang penonton yang lain mengatakan, dia juga senang tetapi pertunjukkan yang ditampilkan tak sesuai ekspektasinya. Soalnya, banyak pengunjung yang tidak fokus menonton pertunjukan hologram itu.

Dia mengataka, alangkah baiknya jika pertunjukan itu ditampilkan di ruangan khusus.

"Saya sih ngebayangin  kita nonton  di satu ruangan tertutup yang emang khusus buat hologram," kata Feni yang merupakan teman Juwita.

Meski demikian, ia bangga dengan adanya pertunjukkan tersebut yang dinilai sebagai sesuatu yang inovatif.

"Saya suka pas momen sejarah Sunda Kelapa karena manusianya gerak-gerak gitu. Kayak nonton film sambil belajar sejarah gitu," kata Feni.

Athalla (20), warga Pondok Labu, sengaja datang ke Monas untuk melihat pertunjukkan hologram. Ia memberi kritik, pertunjukkan itu kurang dikemas dengan baik. Alasannya, hologram muncul seperti gambar yang hanya ditembakkan ke layar.

Baca juga: Sudah Dibuka, Yuk Saksikan Pameran Hologram di Monas Week...

Menurut dia, hologram mestinya keluar, mengudara ke depan layar. Ia berharap ke depan hologram seperti itu, yang diselenggarakan pemerintah, lebih bervaruasi lagi.

"Jadi dalam menampilkan kontennya lebih interaktif sama pengunjung," kata Athalla.

Pertnjukkan hologram itu diselenggarakan selama seminggu dari tanggal 23 hingga 31 Juli ini selama acara Monas week. Pertunjukkan itu dilakukan sebanyak enam kali sehari, yaitu pukul 11.00 WIB-11.25 WIB, pukul 13.00 WIB-13.25 WIB, pukul 15.00 WIB-15.25 WIB, pukul 16.00 WIB-16.25 WIB, pukul 17.00 WIB-17.25 WIB dan pukul 19.00 WIB-19.25 WIB.

Setiap pertunjukan berlangsung 25 menit. Isinya memberikan penjelasan mengenai sejarah DKI Jakarta dari masa prasejarah, prakolonialisme, masa kolonialisme, masa kemerdekaan, dan setelah kemerdekaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com