Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Ingin Revitalisasi Kalimalang Mulai Tahun Ini, Arsitek Masih Tunggu Becakayu

Kompas.com - 24/07/2019, 20:13 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Proyek revitalisasi Kalimalang di Bekasi kecil kemungkinan dimulai tahun ini. Pasalnya, jika dikerjakan tahun ini, pengerjaan empat zona revitalisasi Kalimalang itu akan bertumpukan dengan pembangunan pier Tol Becakayu yang membentang hingga Bekasi Timur.

Arsitek URBAN+ yang menukangi proyek itu, Sofian Sibarani mengatakan, zona selebrasi Kalimalang yang rencananya dibangun di sisi Jalan Mayor Hasibuan seberang Giant Mega Bekasi Hypermall jadi yang pertama dikerjakan.

Namun, idealnya, pengerjaan itu mesti menanti rampungnya pembangunan pier Tol Becakayu yang bakal dibangun di titik yang berhimpitan.

Baca juga: Tunggu Tol Becakayu Rampung, Revitalisasi Kalimalang Baru Akan Dimulai 2020

"Kami sedang koordinasikan timeline-nya dengan Kementerian PUPR dan penggarap Tol Becakayu. Idealnya memang tol jadi dulu baru kami masuk, supaya kami bersih, tidak tumpuk-tumpukan," ujar Sofian saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/7/2019).

Rencana tersebut kemungkinan membuat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kecewa. Sejak dilantik pada 2017, Ridwan Kamil atau Emil memang menggaungkan proyek revitalisasi Kalimalang.

"Kalau Pak Gubernur kan ketat, maunya segera. Saat beliau memberikan arahan, kemudian kami koordinasi dengan Becakayu, ternyata dampak Becakayu lebih besar dari yang kami duga di awal. Pak Gubernur pengin ada yang bisa dilihat di tahun ini, tapi agak sulit. Jujur saja," ujar Sofian.

Sofian menjelaskan, saat ini rekomendasi teknis yang pihaknya ajukan melalui berkas DED (detailed engineering design) belum disetujui. Di samping itu, opsi membangun tiga zona lain di Kalimalang yang belum terdampak Tol Becakayu, mustahil dilakukan.

"Tidak mungkin kalau kami buat dulu di Bekasi Timur karena kan akan dibongkar saat Becakayu masuk. Pakem pemerintah mendingan nunggu Becakayu jadi, kita masuk. Jadi tidak ada pembongkaran," ujar Sofian.

Baca juga: Terhalang Proyek Tol Becakayu, Revitalisasi Kalimalang Molor

"Misalnya, zona sisi Universitas Islam 45 (zona edukasi) pun masih akan terdampak jika dibangun duluan, karena Becakayu akan lewat sampai sana," imbuhnya.

Karena itu, opsi membangun zona selebrasi di seberang Giant Mega Bekasi Hypermall sebagai proyek perdana revitalisasi Kalimalang jadi opsi yang paling logis. Akan tetapi, kembali lagi, harus menanti pengerjaan Tol Becakayu.

"Kemungkinan yang bisa dibangun duluan adalah yang di seberang Giant. Tapi harus dikoordinasikan karena jadwalnya benturan. Becakayu masuk, kami juga masuk," kata Sofian.

Revitalisasi Kalimalang dibagi dalam 4 zona, yakni zona selebrasi, edukasi, ekologi, dan komersial.

Zona selebrasi di seberang Giant Mega Bekasi Hypermall, zona edukasi dekat Universitas Islam 45, zona ekologi dekat Gerbang Tol Bekasi Timur, dan zona komersial di sekitar Mal Metropolitan atau Hotel Horison.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com