Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilihan Wagub DKI Molor Terus, Berapa Biaya yang Sudah Dihabiskan Pansus?

Kompas.com - 25/07/2019, 08:36 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

"Ya kita siapin sama saja untuk alat kelengkapan dewan kalau ada kegiatan untuk makan minum. Enggak ada patokannya sesuai permintaan saja," kata Yuliadi.

Baca juga: Rapat Batal Terus, Pemilihan Wagub DKI Kemungkinan Besar Diundur

Dalam satu kali rapimgab dan rapat pansus, disediakan anggaran makan dan minum bagi 30 hingga 40 orang peserta rapimgab. Satu orang terhitung dibiayai anggaran makan Rp 100.000.

Berarti dalam satu kali rapat disediakan Rp 3 juta hingga Rp 4 juta.

"Anggota (pansus) kan 23 nih dengan dinas terkait paling 10 nambahnya. Ya hitung saja prasmanan kan 100 kali jumlah orang undangan yang disiapkan. Enggak gede kok," jelasnya.

Adapun hingga saat ini rapimgab sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali meski tertunda.

Baca juga: Ini Nama Pimpinan Fraksi hingga Komisi DPRD yang Absen Bahas Tatib Pemilihan Wagub DKI

Jika dihitung satu kali rapat disediakan anggaran makan sebesar Rp 4 juta maka dikalikan tiga kali rapat diperoleh jumlah Rp 12 juta.

Untuk rapat pansus, telah dilaksanakan sebanyak lima kali. Satu orang juga dibiayai sebesar Rp 100.000.

Porsi konsumsi yang disediakan pun sebanyak 40. Dijumlahkan dengan lima kali rapat maka terhitung Rp 20 juta.

Artinya untuk keseluruhan rapimgab tambah rapat pansus dibiayai sebesar Rp 32 juta.

Terkait bayaran yang diterima anggota DPRD untuk menghadiri rapimgab, Yuliadi menyebut bahwa tak ada bayaran bagi peserta yang hadir.

"Enggak ada. Enggak ada biaya dan honor rapat ya nanggung konsumsi saja. Kan enggak boleh DPRD nerima yang lain-lain di luar gaji per bulan. Memang enggak ada," tuturnya.

3. Biaya kunker

Untuk menyusun draf tatib pemilihan Wagub DKI Jakarta, pansus memilih untuk melakukan kunjungan kerja dua kali yaitu ke Grobogan, Jawa Tengah dan Kepulauan Riau.

Anggaran untuk anggota DPRD DKI yang melakukan kunjungan kerja telah diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 1831 Tahun 2013 tentang biaya perjalanan dinas.

Pergub tersebut mengatur tiga komponen anggaran yang didapat anggota Dewan ketika melakukan kunker yaitu dana transport, penginapan, dan uang harian.

Baca juga: Mendagri: Alangkah Baiknya Pemilihan Wagub DKI Segera Diproses

Berdasarkan data dalam situs apbd.jakarta.go.id, anggaran untuk kunjungan pansus pada tahun 2019 adalah Rp 27 miliar. Anggaran tersebut untuk 10 kali kunker pansus. Jika dirata-rata, maka setiap kunker alokasi dana yang disediakan mencapai Rp 270 juta untuk kebutuhan operasional anggota dewan selama kunker.

Apabila Pansus tatib pemilihan wagub DKI sudah dua kali kunker, maka biaya kunker yang sudah mereka habiskan berkisar Rp 540 juta. 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Dicari Wagub DKI Pendamping Anies

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com