Sementara itu Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan, momen ini digunakan Paloh untuk menarik oposisi seperti Anies karena Anies merupakan salah satu tokoh dan simbol oposisi paling banyak dibicarakan saat ini.
"Selama ini kita harus pahami, Anies ini disimbolisasi sebagai salah satu tokoh atau ikon kelompok oposisi yang dalam banyak hal memang selalu dibentur-benturkan dengan pemerintah dan pendukungnya. Jadi pertemuan kemarin itu adalah satu penjelasan di mana batas penguasa dengan oposisi itu memang cukup tipis. Hari ini bisa berteman bsok jadi musuh, besok musuh hari ini jadi teman," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/7/2019).
Baca juga: Manuver Nasdem kepada Anies, Sinyal Perpecahan Koalisi Jokowi...
Menurut dia, Paloh termasuk pintar memanfaatkan suasana rekonsiliasi yang sedang ramai dengan menarik Anies.
Dari segi ketenaran diakui bahwa saat ini Anies menjadi tokoh paling banyak dibicarakan, diperdebatkan, hingga dipertanyakan kinerjanya.
"Dia hampir tiap hari jadi trending topic baik yang mendukung maupun yang ngebuli, dalam politik itu menjadi top of mind sering dibicarakan itu adalah modal politik yang bisa dikapitalisasi. Dan itu yang menarik dari manuver Pak Paloh dia berpikir jangka panjang. Anies ini kan memang digadang-gadang untuk jadi capres di masa depan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.