Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumat Sore, Jembatan Stasiun LRT Velodrome-Halte Transjakarta Pemuda Bisa Digunakan

Kompas.com - 25/07/2019, 16:32 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - integrasi moda transportasi Light Rail Transit (LRT) dengan Transjakarta rute Kelapa Gading-Dukuh Atas sudah bisa melalui jembatan penghubung (Skybridge) di Stasiun LRT Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, mulai Jumat (25/7/2019) besok.

Corporate Communication Manager PT LRT Jakarta Melisa Suciati mengatakan, penumpang LRT yang hendak menuju Dukuh Atas bisa turun di Stasiun LRT Velodrome Rawamangun kemudian menuju Halte Transjakarta Pemuda melalui jembatan penghubung.

Jembatan penghubung mulai besok sudah bisa dilalui usai pembangunannya selesai pada akhir Juni lalu.

Baca juga: Merasakan 9 Menit Naik LRT dari Stasiun Veledrome ke Boulevard Utara...

Sebelum pembangunan jembatan itu selesai, penumpang LRT yang hendak menuju Halte Pemuda harus berjalan kaki menyeberang jalanan.

"Iya bisa (integrasi LRT-Transjakarta melalui skybridge) baru resmi besok. Mulai dapat digunakan," kata Melisa saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/7/2019).

Namun, Melisa menambahkan, jembatan baru bisa dilalui penumpang LRT menuju Halte Pemuda besok mulai pukul 16.00 WIB.

"Kemungkinan setelah jam 16.00 baru bisa dipakai warga ya. Iya setelah acara (peresmian skybridge) selesai," ujar Melisa.

Baca juga: LRT Jakarta yang Tak Kunjung Beroperasi Meski Sudah Diuji Coba Tiga Kali

Sementara itu, Direktur Proyek PT LRT Jakarta Iwan Takwin mengatakan, dengan integrasi LRT-Transjakarta, kini Kelapa Gading-Dukuh Atas bisa ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam.

"30 sampai 45 menit bisa (sudah sampai Dukuh Atas)," ujar Iwan.

Adapun saat ini LRT sudah jalani uji publik sejak 11 Juni lalu. Selama uji publik, penumpang dapat naik dan turun di lima stasiun layang berbeda, mulai dari Stasiun Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome Rawamangun.

Hanya Stasiun Pegangsaan Dua yang belum dioperasikan selama uji publik ini.

Uji publik dilakukan dalam rangka memastikan kesiapan operasi sebelum diresmikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com