Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Beri Bantuan kepada Siswi SMP Penjual Bakpao

Kompas.com - 25/07/2019, 16:38 WIB
Anastasia Aulia,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengutus staf kepresidenan untuk memberikan bantuan kepada Dewi Febriyanti (13), siswi SMP yang berjualan bakpao di Pom Bensin sebelah perumahan Ubud Village, Tangerang.

Staf kepresidenan yang diutus tersebut langsung mendatangi rumah Dewi dan neneknya yang berada di daerah Ciledug pada Kamis (25/7/2019) siang.

"Bapak tadi pagi lihat berita itu, langsung lah kita diberikan amanah untuk memberikan bantuan kepada Dewi," ujar Pujiyatno, salah satu staf kepresidenan yang datang ke rumah Dewi.

Namun, staf kepresidenan yang berjumlah empat orang itu harus menunggu Dewi pulang dari sekolah.

Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya Dewi datang dan prosesi pemberian bantuan dilakukan.

Baca juga: Kisah Siswi SMP yang Belajar Sambil Berjualan Bakpau di Pom Bensin Tangerang

Bantuan sejumlah uang yang diberikan kepada Dewi nantinya akan digunakan untuk membiayai keperluan sekolah Dewi dan saudara-saudaranya.

"Senang, senang banget ada bantuan langsung dari Presiden," ujar Dewi ketika ditemui Kompas.com.

Dewi kini tinggal di rumah nenek angkatnya, Opung (61). Opung mengaku mulai kenal dengan Dewi saat yang bersangkutan masih SD. Saat itu, Dewi sering menginap di rumah Opung.

Dewi Febriyanti (13) ketika berjualan bakpao di Pom Bensin sebelah perumahan Ubud Village, Tangerang pada Rabu (24/7/2019).KOMPAS.COM/ANASTASIA AULIA Dewi Febriyanti (13) ketika berjualan bakpao di Pom Bensin sebelah perumahan Ubud Village, Tangerang pada Rabu (24/7/2019).

"Saya heran kok ini anak enggak pernah sekolah, akhirnya saya bilang saya sekolahin tapi harus ikut kayak cucu-cucu saya lain jualan. Karena dari situ kita bayar ini itu," ujar Opung.

Akhirnya, Dewi setuju untuk ikut berjualan bakpao. Ia tidak mengambil keuntungan sama sekali dari jualannya.

Semua hasil jualan diberikan kepada neneknya untuk digunakan sebagai keperluan sehari-hari keluarganya.

"Untuk bantu-bantu. Kan tinggal sama nenek, ini usaha nenek aku jualin. Ngga capek kok, udah biasa" ujar dia.

Staf kepresidenan yang diutus juga membeli dua boks bakpao yang baru saja dibuat Opung.


Anak pertama

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Dewi merupakan anak pertama. Ia mengaku memiliki beban untuk membukakan jalan bagi adik-adiknya agar mereka bisa sama-sama sekolah dan belajar.

"Adikku yang kedua perempuan tinggal di kampung. Sisanya laki-laki. (Adik) yang kelima sudah diangkat orang sebagai pancingan biar mereka punya anak," katanya.

Ketika ditanya apakah ia punya satu tempat yang sangat ingin dia kunjungi, ia hanya menjawab Ancol. Karena hanya tempat itu yang menjadi kenangan masa kecilnya.

Dewi suka bernyanyi dan mendengarkan lagu-lagu DJ Indonesia. Dewi mengaku tidak suka bermain, yang penting bisa belajar dan berjualan sudah cukup baginya. Teman dekat di sekolahnya pun hanya empat orang.

"Enggak mau, enggak suka main. Sabtu-Minggu aku bantu-bantu bikin bakpau. Sorenya ya jualan lagi," ungkap Dewi.

Sepengetahuannya, ia dan keluarga belum pernah mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah. Paling hanya santunan dari masjid di sekitar tempat ia tinggal.

Ia akan dengan senang hati jika keluarganya bisa menerima bantuan karena rumah orangtua kandung terancam digusur untuk diganti jadi bangunan baru.

Dewi mensyukuri kehidupannya tanpa merasa iri dengan anak sebaya yang lebih berkecukupan. Dewi hanya berharap saat besar nanti ia bisa menjadi penyanyi dan membuat bahagia kedua orangtua.

Mari bantu Dewi

Di balik rezeki yang kita terima, terdapat hak bagi mereka yang kurang mampu. Mari kita bantu Dewi, agar gadis cilik ini tetap bisa bersekolah dan mencapai impiannya.

Kompas.com menggalang dana untuk Dewi melalui Kitabisa.com. Klik di sini  untuk donasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com