Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerit Janda Tua Penghuni Pertama Perumahan Bougenville di Bekasi yang Digusur...

Kompas.com - 25/07/2019, 17:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Atih mendengar kabar bahwa dirinya akan direlokasi ke Rusunawa Bekasi Jaya setelah digusur. Namun, ia merasa cemas.

"Nenek nyari duit harus gimana. Dulu minta sono, minta sini kadang-kadang nenek jualan jamu. Namanya jamu lakunya berapa sih. Nenek kan kakinya enggak kuat jalan lagi sekarang banyakan di rumah," kata Atih sambil menitikkan air mata.

"Nenek sendiri yang nyari duit, sudah tua kalau tinggal di rusun bagaimana?"imbuhnya.

Faktor usia dan kesehatan jadi sebab kegusaran Atih. Tinggal di rumah susun, di mana seseorang harus naik-turun tangga, tak sesuai dengan kondisi kesehatannya.

Ia juga merisaukan masa depannya jika tinggal di rusun. Pasalnya, ia akan tinggal sendirian dan tak punya kenalan. Sedangkan ia banyak membutuhkan bantuan.

"Nenek jalan kurang sehat. Kalau jauh-jauh di rusun nanti nenek makannya gimana? Nenek sendirian. Kalau di sini kan istilahnya Nenek banyak temen, cucu, saudara, bisa minta dianterin," kata Atih.

"Nenek di sono ngerinya kalau nyari makan susah kalau enggak ditanggung pemerintah. Kan nenek enggak bisa kemana-mana, jauh mesti naik-turun mobil. Nenek kan sudah enggak kuat lagi kakinya," ia menambahkan.

Kekhawatirannya bertambah karena di rusun lokasi tinggalnya sempit. Sedangkan di rumahnya yang digusur, masih ada beberapa ruang lain untuk tempat tinggal tiga orang anaknya yang keterbelakangan mental dan pengangguran.

"Anak nenek 1 enggak kerja, bangkrut dia rental. Tiga meninggal. Yang tiga lagi sama Nenek enggak ada kerjaannya, keterbelakangan mental," kata Atih.

Tak selang beberapa lama, backhoe pun menyasar rumah mungil Atih. Dalam sekejap, rumah berusia 33 tahun itu jadi puing-puing.

"Penginnya punya rumah sendiri yang aman, seperak saja. Enggak digusur sono enggak digusur sini, penginnya aman. Enggak apa- apa berjubel-jubel juga," tutup Atih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com